GENCILNEWS -Pj Gubernur Kalbar Drs Dodi Riyadmadji, MM, mengatakan, yang lebih terpenting dalam sebuah pelatihan adalah terjalinnya hubungan yang harmonis dan tali silaturahmi antar sesama negara ASEAN termasuk juga dengan Republik Rakyat Tiongkok.
“Hubungan silaturahmi dan kekeluargaan, yang saat ini dikenal sebagai “Networking” menjadi isu penting dan strategis dalam
Pembangunan koridor ekonomi dan kawasan perbatasan, terutama di era globalisasi saat ini,” kata Pj Gubernur Kalbar melalui Asissten III Sekda Kalbar Dra Marlina, M.Si, saat menjamu makan malam Peserta Pelatihan Pengembangan Koridor Ekonomi Asia yang Kompetitif dan Inklusif, di Pendopo Gubernur Kalbar.
Pj Gubernur Kalbar juga berharap kepada peserta pelatihan agar pada akhir kegiatan nantinya, peserta diharapkan mampu mengembangkan strategi pengembangan koridor ekonomi yang inovatif dan aplikatif untuk wilayah masing-masing.
“Melalui pelatihan intensif ini diharapkan peserta dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi dalam pengembangan koridor ekonomi khususnya di wilayah perbatasan,” harapnya.
Dikatakannya, pelatihan Pengembangan Koridor Ekonomi Asia Yang Kompetitif dan Inklusif ini menjadi strategis dalam memberikan rekomedasi kebijakan pembangunan terkait percepatan pembangunan kawasan perbatasan di negara ASEAN umumnya dan Kalimantan Barat khususnya.
Harapan yang lebih mendalam dari pelaksanaan pelatihan Pengembangan KoridorEkonomi Asia Yang Kompetitif Dan Inklusif ini, agar pelatihan ini menjadi momentum dalam memahami berbagai konsep pengembangan koridor ekonomi yang telah diterapkan.di wilayah Asia Tengah, Asia Selatan dan Asia Tenggara. Selain itu juga memahami terhadap faktor utama dalam pengembangan koridor ekonomi.
Dalam perspektif pengembangan kawasan perbatasan, kata Pj Gubernur Kalbar, Provinsi Kalbar merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Sarawak (Malaysia).
Dari 14 Kabupaten dan Kota, 5 Kabupaten diantaranya merupakan Kabupaten yang
berhadapan langsung dengan Sarawak, yakni Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu.
“Namun, disadari bahwa pembangunan di kawasan perbatasan tersebut belum optimal dan masih perlu dukungan yang lebih besar dari berbagai pihak,” ingatnya.
Pj Gubernur Kalbat juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Asian Development Bank (ADB) yang telah memilih Kalbar sebagai tempat pelatihan sekaligus studi kasus terkait pengembangan koridor ekonomi yang kompetitif dan inovatif. (dpw)