GENCILNEWS Tingginya permintaan akan perumahan di Kalbar, mendorong para pengusaha berbondong-bondong membuat hunian strategis bagi masyarakat perkotaan. Namun, peningkatan produktifitas bangunan tidak diimbangi dengan kualitas yang layak. Alhasil, banyak keluhan masyarakat akan unit perumahan yang tidak sesuai dengan janji saat promosi.
Hal ini disadari betul oleh Ketua Ikatan Arsitektur Indonesia (AIA) Kalbar, Roffi Faturrahman . Menurutnya, salah satu kekurangan dalam pembangunan perumahan masif di Kalbar adalah kualitas rumah yang ala kadarnya.
“Itu masalah yang sekarang kita hadapi. Kebutuhan kita banyak dan terus meningkat, sehingga pengembang lupa memperhatikan kualitas rumah yang baik seperti apa,” katanya, kemarin.
Untuk itu, dibutuhkan keterlibatan pembuat aturan, dalam kebijakan di sini adalah pemerintah yang harus menjadi patokan.
“Pemerintah adalah pembuat regulasi, pengembang termasuk yang harus tunduk terhadap aturan yang dibuat. Maka dari itu pemerintah punya kuasa untuk mengawasi dan menindak jika ada pengembang yang terbukti tidak memberikan pembangunan yang layak sesuai aturan yag berlaku,” paparnya.
Menurutnya, jika ada pengembang yang nakal, pemerintah punya hak untuk mengontrol agar dikemudian hari tidak ada pegembang yang bermain dalam pembangunan, terutama jika menyangkut hunian murah yang tengah marak disosialisasikan pemerintah.
“Karena banyak permintaan, bukan hal rahasia umum, struktur rumah pun berkurang dari rumah layak bangun. Untuk itu, kita minta pemerintah tegas dan harus hadir dalam persoalan yang makin banyak dikeluhkan masyarakat akhir-akhir ini,” terangnya.
Ia pun memberikan tips bagi masyarakat yang ingin memberi rumah di Kalbar. Seperti memperhatikan pondasi awal dengan kerap datang ke lokasi pembangunan jika itu dibangun borongan oleh pengembang. Kemudian lanjut dia, belilah rumah dengan tanah yang cukup untuk keluarga dengan tiga orang anak.
“Tak apa jika menjadi konsumen cerewet, karena rumah itu investasi masa depan. Jadi pembeli yang cerdas. Datangani lokasi pembangunan proyek, tanyakan, periksa pondasi, dinding, atap, kerangka. Terus belilah rumah dengan sisa tanah yang cukup karena kalau pasangan muda untuk setahun dua tahun tidak masalah tapi jika punya berapa anak dan butuh kamar tambahan, maka kelebihan tahah akan membantu,” ucap dia. (all)