GENCILNEWS – Enam petugas polisi tewas hari Minggu (1/4) akibat menghirup asap setelah para tahanan mulai melakukan pembakaran karena menolak upaya memindahkan narapidana-narapidana berbahaya keluar dari penjara di Pantai Teluk Meksiko, di negara bagian Veracruz.
Gubernur Veracruz Miguel Angel Yunes mengatakan orang ketujuh tewas tetapi belum jelas apakah ia sipir penjara atau narapidana.
Yunes mengatakan empat narapidana yang “sangat berbahaya” telah mengoperasikan jejaring kriminal di daerah sekitar penjara La Toma, di kota Amatlan de los Reyes, sehingga para pejabat memutuskan memindahkan mereka ke penjara federal dengan tingkat keamanan yang maksimum.
Yunes tidak menyebut nama geng penjahat yang terlibat, tetapi daerah itu telah sejak lama didominasi oleh kartel Zetas.
Ketika polisi setempat, yang mendukung polisi negara bagian itu, tiba di penjara untuk memindahkan keempat narapidana tersebut, para petugas itu tampaknya disergap oleh para narapidana yang menghalangi upaya itu dan melakukan pembakaran yang menewaskan enam petugas polisi, ujar gubernur itu.
“Enam petugas polisi disergap dan dikepung di sebuah tempat yang tidak ada jalan keluarnya. Para narapidana itu kemudian mulai pembakaran, dan asap menyebabkan sesak nafas dan menewaskan keenam petugas polisi tersebut,” tambah Yunes.
Orang ketujuh yang tewas tidak menggenakan seragam dan bisa jadi ia seorang narapidana atau sipir penjara, ujar Yunes. Mayatnya sedang diotopsi.
Otorita berwenang mengatakan tujuh narapidana luka-luka, dua diantaranya luka serius, dan 15 polisi dirawat di rumah sakit, seorang diantaranya luka serius.
Penjara-penjara Meksiko yang sangat tua, terlalu padat dan tidak dirawat dengan baik telah kerap menjadi ajang terjadinya pemberontakan dan kerusuhan. Enam belas narapidana tewas Oktober 2017 lalu dalam kerusuhan penjara di bagian utara negara bagian Nuevo Leon. Sementara pada Februari 2016, pertikaian dua faksi dalam kartel Zetas menewaskan 49 narapidana. (em/jm)