GENCIL.NEWS Mewabahnya kasus difteri membuat Dinas Kesehatan Kota Pontianak mengambil sejumlah kebijakan sesuai instruksi dari Kementrian Kesehatan.
Difteri adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi di selaput lendir hidung dan tenggorokan. Bakteri yang menginfeksi bernama Corynebacterium diphtheriae. Umumnya penyakit difteri diawali dengan rasa sakit di tenggorokan, demam, lemas hingga membengkaknya kelenjar getah bening.
“Sangat menular, dari udara ketika berbicara, bersih, meludah sembarangan. Makanya ketika sudah terkena, semua lingkungan disitu kita periksa dan segera diberi vaksin,” kata Kadis Kesehatan Sidik Hendana, Senin (23/1).
Sejak tahun 2017 lalu, ada empat suspek difteri di Kota Pontianak dan satu positif dinyatakan difteri.
“Satu sudah positif, kita tidak hanya periksa pasien tapi keluarganya, satu RT juga kita periksa, bahkan di sekolahnya juga kita datangi untuk kita vaksin, karena seperti saya bilang difteri ini rentan menular,” katanya.
Ditanya di kawasan mana suspek tersebut, Hendanu enggan memberikan informasi lebih lanjut.
“Ada pokoknya di Pontianak tapi sudah kita tangani, jangan khawatir tapi empat suspek ini membuat kita makin waspada,” katanya lagi.
Pencanangan untuk melawan difteri bulan Juli-Agustus mendatang oleh pemerintah pusat segera direalisasikan Dinkes Pontianak dengan lebih awal dalam penanganannya.
“Makanya kita sejak Januari 2018 lalu, puskesmas disiagakan dan membuka poska imunisasi. Jadi warga yang sadar akan bahaya difteri segera bawa anaknya ke puskesmas terdekat,” ujarnya.
Tidak hanya itu sweeping imunisasi juga dilakukan sebagai bagian dari langkah cepat Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
“Sweeping ini adalah mendatangi sekolah-sekolah yang cakupan imunisasinya rendah karena ada komplen dari para orang tua yang tidak mau anaknya di vaksin. Kita beri pemahaman tentang imunisasi dan difteri, kita ke sana untuk kita beri vaksin,” terangnya. (all)