Kabupaten Kapuas Hulu
Dekranasda Kalbar Bersama Desainer Nasional Kembangkan Tenun Sidan

Gencil News – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalimantan Barat bekerja sama dengan desainer nasional Didit Maulana mengembangkan tenun sidan. Produksi perajin di Kabupaten Kapuas Hulu menjadi kerajinan andalan sekaligus membantu perajin di kabupaten itu.
“Dalam kesempatan ini, saya bermaksud menindaklanjuti pesan dari ketua Harian Dekranas, Ibu Tito Karnavian, perihal ketertarikannya pada tenun sidan. Dan mendorong tenun tersebut dapat berkembang,” kata Ketua Dekranasda Provinsi Kalbar, Lismaryani Sutarmidji di Pontianak. Kamis.
Ia menjelaskan, tenun sidan merupakan kerajinan khas masyarakat Kapuas Hulu. Motif dan pola kain sudah turun temurun dibuat oleh para perajin, serta memiliki makna filosofis sesuai khazanah suku Dayak Iban.
“Ukuran kain tenun ini paling lebar 150×60 cm dengan warna cerah dan rata-rata warna primer,” jelas dia.
Lismaryani menjelaskan dalam kerja sama pengembangan kerajinan tenun sidan, Ketua Dekranasda Kapuas Hulu juga terlibat. Sehingga memperoleh segala informasi ketersediaan jumlah dan kualitas bahan, data perajin, sekaligus usia perajin. Yang dapat menerima pelatihan dari desainer.
“Sesuai keterangan dari pengurus Dekranasda Kabupaten Kapuas Hulu, data perajin dari dua kecamatan, Kecamatan Puring Kencana sebanyak 88 orang dan Kecamatan Putussibau Utara sebanyak 11 orang,” katanya.
Lismaryani menjelaskan rata-rata pekerja tenun sidan yaitu perempuan berlatar belakang petani. Usia mereka antara 40 sampai dengan 60 tahun.
“Usia di bawah itu masih langka,” katanya.
Kepada desainer Didit Maulana, Lismaryani menjelaskah jumlah produksi rata-rata 20 helai per tahun. Sampai saat ini, tenun sidan belum menjadi usaha utama yang artinya jika tidak sedang berladang, para petani ini menenun. Jika sedang musim panen, masyarakat meninggalkan kegiatan menenun ini.
Maulana mengatakan apabila daerah sudah menemukan semangat untuk menenun, permintaan dari berbagai perusahaan akan datang.
Ia mengatakan memiliki visi agar tenun Kalbar ini bisa menjadi primadona dan mendapat apresiasi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dari luar negeri.
“Yang penting adalah data, agar kita bisa mengetahui apa pengrajin dapat lakukan untuk kain tenunnya. Yang terpenting adalah warna apa yang bisa menjadi ikon daerah,” katanya.
Menurutnya ketakutan terhadap pemasaran adalah hal yang membuat perajin tidak mengutamakan pekerjaan menenun. Hal ini menjadi pekerjaan rumah, baik untuk Dekranasda Kabupaten Kapuas Hulu maupun Provinsi Kalimantan Barat.
Benahi Dengan Hasil Tenun
Oleh karenanya, Kita harus membenahi dari hulu ke hilir dengan memberikan semangat berupa pelatihan sampai ke persiapan platform penjualannya.
Mengenai domisili, Kabupaten Kapuas Hulu adalah kawasan perbukitan, sehingga lokasi perajin tenun sidan memiliki jarak tempuh yang lumayan jauh dari ibu kota Kabupaten, yaitu Kota Putussibau.
Waktu tempuh sekitar 4 sampai dengan 6 jam untuk sampai di kecamatan tersebut. Jarak tempuh ini juga karena pengaruh kondisi jalan yang rusak, sehingga pemasaran tenun ini beragam.
“Perajin sendiri ada yang menjual langsung dan ada juga yang mengambil dalam jumlah banyak, pengepul. Ada juga yang online dan salah satunya Dekranasda Kabupaten Kapuas Hulu promosikan . Sehingga penjualan tenun sidan ini sampai ke luar (negeri),” kata Lismaryani.
Kabupaten Kapuas Hulu
Pesan Gubernur Kepada Bupati Kapuas Hulu, Siapkan Lahan 2 Hektar

Gencil News – Gubernur Kalbar Sutarmidji menyampaikan pesan kepada Bupati Kapuas Hulu yang baru Fransiskus Diaan soal pendidikan di Kalbar. Gubernur Kalbar pun minta kepada Bupati Kapuas Hulu untuk menyiapkan lahan seluas dua hektar, untuk pembangunan sekolah di Kabupaten yang berada ditimur Kalbar itu.
“Kemarin saya sempat berbicara dengan pak Fransiskus, kita akan meningkatkan pendidikan di Kapuas Hulu. Sehingga saya bilang, siapkan saja lahan , kalau ada dua hektar di daerah yang ramai penduduknya dan strategis. Nanti Pemprov akan bangun SMA atau SMK yang bagus dan daya tampung yang besar.” jelas Sutarmidji.
- Lebih Baik Konsumsi Beras Merah Atau Beras Putih?
- Jadwal Belajar dari Rumah, Hari Selasa, 9 Maret 2021
- Manfaat Lintah untuk Pengobatan
- 6 Perpustakaan Terbesar Dunia, Salah Satunya berada di Asia
- Pelatihan Dasar CPNS Meningkatkan Kualitas Sebagai Pengabdi Negara
Menurut Gubernur dengan daya tampung yang besar, tentunya ini nantinya akan berpengaruh pada IPM.
“Dari segi IPM kita ini yang paling rendah Se-Kalimantan. Tapi dari sisi PDRB kita unggul, dulu kita paling bawah, tapi sekarang PDRB nomor dua di Kalimantan” jelas Midji.
“Kalau ekonomi sudah bisa kita tingkat di nomor dua Kalimantan, maka untuk urusan pendidikan kita bisa, kesehatan kita bisa”
“Kalau angka kesehatan itu baik, makan IPM kita akan baik.” pungkas Gubernur

Kabupaten Kapuas Hulu
Usut Pembakaran Mobil KPH Sampai Tuntas, Dugaan Sengaja Dibakar

Gencil News – Kasus pembakaran mobil KPH di Kapuas Hulu menyita banyak perhatian masyarakat dan pemerintah. Dalam hal ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat Adi Yani yang menginginkan kasus ini tuntas secara hukum.
Adi Yani memaparkan bahwa kasus ini kini masuk dalam tahap pengumpulan bukti-bukti dan saksi saat kejadian.
” Kami berharap persoalan itu tetap harus proses secara aturan berlaku. Saat ini petugas sedang mengumpulkan bukti-bukti dan saksi dalam proses penanganannya di Kapuas Hulu,” kata Adi Yani,
Adi menyatakan, kasus ini menjadi sorotan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) termasuk juga oleh Gubernur Kalimantan Barat.
Ia menjelaskan kasus ini sudah mendapat arahan dari Kementerian LHK dan Gubernur Kalimantan Barat. Agar memproses kasus tersebut sesuai aturan berlaku.
” Kita semua inginkan kasus tersebut di proses sampai tuntas karena aturan seperti itu. Demikian juga arahan langsung Gubernur dan Dirjen Gakkum Kementerian LHK. Sekarang mereka di lapangan terus bekerja untuk mengumpulkan barang bukti dan saksi serta sudah dilakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi,” jelasnya
Sementara Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) wilayah Kapuas Hulu Utara Mardiansyah menyatakan. Sampai saat ini kasus dugaan ilegal logging dan terbakarnya mobil dinas milik KPH Kapuas Hulu Utara belum ada perkembangan.
” Kami inginkan kasus itu tuntas ada kepastian hukum, kalau mobil itu di bakar, pelakunya jelas, motifnya jelas. Kalau pun terbakar, sebabnya juga harus jelas, begitu juga untuk ilegal logging pelaku nya juga harus jelas,” pinta Mardiansyah.
Menurutnya, KPH menemukan adanya keterlibatan oknum aparat pada kasus ini berdasarkan keterangan sejumlah saksi.
Dugaan Sengaja Dibakar
” Terkait terbakarnya mobil dinas di sekitar lokasi ilegal logging kami menduga itu sengaja di bakar. Makanya kami ingin adanya kejelasan dalam persoalan tersebut,” kata Mardiansyah.
Sementara itu, Kepala Satuan Reskrim Polres Kapuas Hulu AKP Rando menjelaskan penanganan dugaan ilegal logging. Dan terbakarnya mobil dinas petugas kehutanan itu masih tahap penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi, termasuk barang bukti.
“Untuk saat ini kami sudah mengamankan 406 batang kayu olahan jenis balok dan mengumpulkan keterangan saksi. Serta berkoordinasi dengan POM terkait dugaan keterlibatan oknum aparat,” jelas Rando.
Kabupaten Kapuas Hulu
Disdikbud Kapuas Hulu Monitoring Proses Belajar Tatap Muka

Gencil News – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu Kalimantan Barat terus melalukan monitoring atau pemantauan. Terhadap pelaksanaan sekolah tatap muka dalam menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu Petrus Kusnadi mengatakan bahwa pihaknya terus mengecek proses pembelajaran tatap muka.
” Dari sejumlah sekolah yang kami datangi proses pembelajaran tatap muka di sekolah sebagian besar. Telah menerapkan protokol kesehatan,” kata Petrus Kusnadi, Selasa (16/02/2021)
Dalam upaya mencegah adanya klaster pendidikan saat berlangsungnya proses belajar tatap muka. Dinas pendidikan terus meminta laporan dari koordinator pendidikan (jordik) di masing-masing kecamatan terkait pelaksanaan protokol kesehatan.
Menurut dia, sesuai arahan Gubernur Kalbar bahwa setiap daerah status zona kuning diperbolehkan tatap muka. Tetapi keselamatan peserta didik di utamakan.
” Pembelajaran tatap muka kita laksanakan tetap harus memperhatikan keselamatan peserta didik, karena itu paling utama,” kata Petrus.
Dia menegaskan apabila dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka ada yang terkonfirmasi COVID-19 di satuan pendidikan. Maka proses tatap muka di hentikan.
” Kami akan langsung hentikan sekolah tatap muka apabila ada yang terkonfirmasi. Oleh karena itu satuan pendidikan harus tegas dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, harus benar-benar di laksanakan,” tegas Petrus.
- Kabupaten Sambas24 jam ago
Lontong Sayur Mi Sanggol Kuliner Lezat Khas Sambas
- Gaya Hidup42 menit ago
Manfaat Lintah untuk Pengobatan
- Lintas Kalbar23 jam ago
Permen No 1 Tahun 2021 Melarang Ikan Belida Untuk Dikonsumsi
- Unik1 jam ago
6 Perpustakaan Terbesar Dunia, Salah Satunya berada di Asia
- Mimbar Islam3 jam ago
Golongan Manusia Terbaik yang Diungkap Rasulullah SAW
- Kesehatan13 menit ago
Lebih Baik Konsumsi Beras Merah Atau Beras Putih?
- Lagu18 jam ago
Lirik Lagu Viral Tiktok Driver License- Olivia Rodrigo