Gencil News – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono minta RSUD Kota Pontianak siap hadapi lonjakan pasien covid 19. Sebelumnya RSUD Soedarso telah mendirikan tenda IGD dalam antisipasi lonjakan pasien covid 19.
Edi Kamtono sarankan kepada jajaran manajemen RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak lakukan antisipasi lonjakan pasien covid 19.
“Saya sudah minta kepada manajemen RSUD Pontianak agar menyiapkan langkah-langkah sebagai antisipasi peningkatan pasien covid 19,”kata Edi Kamtono
Jelasnya kini RSUD Kota Pontianak sudah sediakan sebanyak 53 tempat tidur untuk pasien covid 19. Kemudian untuk ruang ICU ada delapan yang sudah lengkap dengan ventilator untuk menangani pasien terkonfirmasi positif covid 19.
“Akan tetapi dengan gelombang kedua bisa saja tidak terpenuhi jika jumlah pasien alami lonjakan, sehingga perlu langkah-langkah antisipasi,” ujarnya
Menurut Edi perlu ada penanganan tersendiri dalam merawat pasien covid 19, Mulai dari pasien datang kemudian masuk IGD dan rawat inap. Perawat perlu gunakan Alat Pelindung Diri (APD) termasuk pemusnahan APD itu sendiri pada insinerator kita yang ada (RSUD Pontianak)
Direktur RSUD SSMA, Johnson menyatakan bahwa selama pandemi rumah sakit merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan yang sebenarnya kepada masyarakat. Hal ini menjadi perhatian RSUD Kota Pontianak dalam menangani pasien terkonfirmasi positif covid 19.
“Kami berkomitmen akan melayani pasien yang sakit terlebih pasien penduduk Kota Pontianak ataupun masyarakat provinsi Kalimantan Barat,”ujar Johnson
Sementara Pemkot Pontianak terus menginformasikan perkembangan kasus covid 19 Kota Pontianak. Pada data terkahir 26 Oktober 2020 pukul 21:00 WIB terdapat 503 terkonfrimasi positif 123 sedang perawatan isolasi, 365 sembuh dan 15 orang meninggal.
Untuk atasi lonjakan kasus covid 19 Edi Kamtono kerap kelurakan kebijakan batasi aktivitas masyarakat Kota Pontianak agar tidak mengalami peningkatan kasus covid 19. Hal ini merupakan demi kebaikan masyarakat Kota Pontianak dan beberaoa RSUD agar tidak kewalahan menangani pasien covid 19.