Lintas Kalbar
Kalbar Beralih Dari Zona Sedang Ke Zona Risiko Rendah COVID-19

GENCIL NEWS – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC-19) mengumumkan dari total 514 wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota di Indonesia, terdapat 36 wilayah beralih dari zona risiko sedang menjadi zona risiko rendah per 5 Juli 2020.
Doktor Dewi Nur Aisyah selaku Tim Pakar GTPPC-19 Nasional mengumumkan analisis mingguan periode 5 Juli 2020, terdapat pertambahan persentase zona hijau atau wilayah tanpa kasus sebanyak 20,2 persen dari seluruh 514 kabupaten dan kota di Indonesia.
Sedangkan persentase zona risiko lain, sebesar 34 persen berada di zona risiko rendah, yang ditandai warna kuning, 35 persen zona risiko sedang, atau warna oranye dan 10,7 persen zona risiko tinggi, atau warna merah.
Dewi menjelaskan lebih lanjut mengenai perkembangan jumlah kabupaten/kota di Indonesia yang menempati beberapa zona risiko COVID-19.
“Per tanggal 5 Juli 2020 terdapat 61 kabupaten/kota yang tidak terdampak, 43 kabupaten/kota masuk ke dalam zona hijau di mana tidak ada kasus baru, 175 kabupaten/kota dengan risiko rendah, 180 kabupaten/kota dengan risiko sedang, dan 55 kabupaten/kota dengan risiko tinggi,” tutur Dewi saat mengumumkan analisis mingguan di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Selasa(7/7).
Perpindahan zona risiko COVID-19 di Indonesia tidak hanya dirasakan oleh 36 kabupaten/kota yang berpindah dari zona risiko sedang menjadi rendah saja, lebih lanjut Dewi mengumumkan bahwa terdapat 17 kabupaten/kota beralih dari zona risiko tinggi ke sedang, 10 kabupaten/kota dari zona risiko rendah ke hijau atau tidak ada kasus, dan 38 kabupaten/kota beralih dari zona risiko rendah ke sedang.
Sementara itu, di bawah ini tercantum 36 kabupaten/kota yang mengalami peralihan dari zona risiko sedang menjadi rendah di Indonesia:
Provinsi Jawa Barat
Bogor, Cirebon, Bandung Barat, Kota Sukabumi
Provinsi Jawa Tengah
Klaten
Provinsi Jawa Timur
Pacitan
Provinsi Kalimantan Barat
Sekadau, Melawi, Kota Pontianak, Kubu Raya
Provinsi Kalimantan Timur
Kutai Barat
Provinsi Kalimantan Utara
Kota Tarakan
Provinsi Maluku
Buru, Seram Bagian Barat, Maluku Barat Daya, Kota Tual
Provinsi Maluku Utara
Halmahera Selatan, Pulau Morotai
Provinsi Sumatera Utara
Dairi
Provinsi NTB
Lombok Tengah
Provinsi NTT
Kota Kupang
Provinsi Papua
Biak Numfor, Boven Digoel
Provinsi Riau
Indragiri Hilir, Pelalawan, Kota Pekanbaru, Kota Dumai
Provinsi DI Yogyakarta
Sleman
Provinsi Sulawesi Selatan
Pinrang
Provinsi Sulawesi Tengah
Buol, Morowali
Provinsi Sulawesi Utara
Kota Kotamobagu
Provinsi Sumatera Barat
Agam, Pasaman, Solok Selatan
Provinsi Sumatera Selatan
Kota Prabumulih
Dewi menegaskan sekaligus mengingatkan bahwa COVID-19 merupakan sebuah penyakit yang sangat dinamis sehingga memiliki pergerakan yang begitu cepat.
“Kita dapat melihat pergerakan yang begitu cepat. Kasus positif berubah menjadi sembuh, kemudian orang yang sebelumnya ODP (atau) PDP kemudian terkonfirmasi menjadi positif. Sebuah daerah dengan cepat juga terjadi perubahan, dari zona risiko tinggi turun menjadi sedang, atau dari rendah naik menjadi sedang, dan lain sebagainya,” ucap Dewi.
Laporan analisis mingguan data COVID-19 yang dikeluarkan oleh Gugus Tugas PPC-19 dapat diakses melalui laman resmi Gugus Tugas, yaitu covid19.go.id.
“Di mana di dalamnya nanti, kita dapat melihat berbagai analisis mingguan, yaitu di antaranya adalah perubahan angka kasus positif dan angka kematian, laju insidensi per 100.000 penduduk maupun angka kematian per 100.000 penduduk, distribusi kasus positif berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur, perkembangan pemetaan zonasi risiko daerah, risiko kematian pasien positif Covid berdasarkan kondisi penyerta maupun kelompok umur, perkembangan seluruh provinsi di Indonesia beserta kabupaten/kota,” ujar Dewi.
Di akhir konferensi pers, Dewi menyampaikan kutipan untuk memotivasi warga negara Indonesia dalam melawan COVID-19.
“Jika kita mengibaratkan bahwa kita sedang dalam sebuah perlombaan lari, kita belum sampai di garis finish. Maka saat ini, bukanlah saat yang tepat untuk berhenti atu keluar dari garis pertarungan ini. Namun yang lebih baik kita lakukan adalah bagaimana kita terus bergegas dan tetap waspada agar hingga di ujung jalanan kita akan keluar sebagai seorang pemenang, bukan orang yang kalah dalam pertarungan,” tutupnya.(gugus tugas)
Lintas Kalbar
Dinkes Imbau Masyarakat Kenakan Masker 3 Lapis Di Musim Kabut Asap

Gencil News – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalbar, Harisson menghimbau masyarakat untuk menggunakan masker 3 lipas. Mengingat Kalbar saat ini tidak hanya menghadapi pandemi Covid-19, melainkan juga menghadapi Karhutla yang menyebabkan kabut asap.
“Selain mencegah penularan Covid-19 yang masih ada hingga saat ini, kabut asap juga tengah mengancam kesehatan masyarakat. Untuk itu saya berhaap agar masyarakat selalu menggunakan masker yang bersifat safety dengan masker 3 lapis berbahan dasar kain atau masker medis,” kata Harisson
Dalam ilmu kesehatan, Harisson menjelaskan bahwa penggunaan masker berlapis sangat penting dalam melindungi saluran pernafasan. Terutama bagian atas maupun paru-paru, dari iritasi yang tumbul akibat partikel debu atau asap dari pembakaran hutan dan lahan.
Harisson memaparkan beberapa infeksi yang paling sering adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
“Selain itu partikel asap juga akan meningkatkan terjadinya kekambuhan pasien asma dan bronkitis,” terangnya
Lintas Kalbar
Diprakirakan Hujan Intensitas Ringan hingga Lebat Mulai 3 Maret 2021

Gencil News – Berdasarkan monitoring curah hujan dasarian III Februari 2021 sebagian besar wilayah Kalbar curah hujan pada ketegori Rendah (kurang dari 50mm/dasarian).
Lama hari tanpa hujan di sebagian wilayah mencapai 20 – 30 hari. Jumlah akumulasi titik panas selama bulan Februari 2021 di Kalbar sebanyak 2.201 titik.
Dimana 209 titik diantaranya kategori tingkat kepercayaan tinggi. Jarak pandang di Bandara Supadio juga terpengaruh adanya asap mulai tanggal 10 februari 2021 hingga hari ini.
Tanggal 28 Februari 2021 telah terjadi hujan di sebagian wilayah Kalbar, antara lain di sebagian Kab./Kota : Kubu Raya, Pontianak, Landak, Bengkayang, Sambas, Ketapang, Sangau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu. Wilayah yang terjadi hujan tersebut belum luas atau belum merata, sehingga masih perlu diwaspadai potensi mudahnya terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kalbar hingga tanggal 3 Maret 2021.
Diprakirakan hujan intensitas ringan hingga lebat akan terjadi di sebagian besar wilayah Kalbar mulai tanggal 3 Maret 2021.
Potensi hujan tersebut diprakirakan masih akan berlangsung hingga tanggal 9 Maret 2021. Diprakirakan potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada kategori aman mulai tanggal 4 maret 2021.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tidak melakukan kegiatan pembakaran hutan dan lahan. Waspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem mulai tanggal 3 maret 2021, yaitu hujan intensitas lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Waspadai potensi angin kencang yang biasa terjadi pada siang hingga sore atau menjelang malam. Waspadai potensi terjadinya genangan, banjir ataupun tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat ke depan.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak membuka layanan informasi cuaca 24 jam dapat menghubungi melalui :
• call center 0561 – 721142 ;
• http://kalbar.bmkg.go.id;
• atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Lintas Kalbar
Sejumlah Guru dan Siswa Positif Covid-19, Sekolah Ditutup Lagi

Gencil News – Berdasarkan hasil tes swab terdapat sejumlah guru dan siswa terkonfirmasi positif covid-19. Guru dan Siswa yang terkonfirmasi positif covid-19, kini menjalani isolasi mandiri pada Upelkes, Pontianak.
Kegiatan belajar secara tatap muka yang baru saja mulai pada tanggal 22 februari 2021, per tanggal 1 maret 2021 terpaksa dihentikan. Karena adanya temuan kasus positif covid-19 pada sejumlah guru dan siswa.
Kadiskes Prov Kalbar, Harisson mengatakan berdasarkan hasil swab PCR terhadap sejumlah guru dan siswa. Hasil pemeriksaan laboratorium UNTAN menyatakan hasilnya adalah positif.
Terdapat sejumlah guru yang positif covid-19, pada beberapa SMA di Kota Pontianak.
Nama Sekolah | Guru Yang Terkonfirmasi | Siswa Yang Terkonfirmasi |
SMA Negeri 3 Pontianak SMA Mujahidin Pontianak SMA Negeri 5 Pontianak SMA Negeri 4 Pontianak SMA Muhammadiyah | 1 4 3 3 6 | 1 1 5 |
Total | 17 | 7 |
Harisson mengatakan bahwa pada saat ini sebanyak tujuh guru sedang menjalani isolasi secara mandiri di Upelkes Pontianak. Dan Harisson mengatakan kegiatan tatap muka pada sekolah tersebut terpaksa harus dihentikan untuk sementara waktu.
Kadiskes juga menjelaskan bahwa semua kasus positif, adalah kasus orang tanpa gejala (OTG). Pihak Diskes saat ini juga akan melakukan tracing pada lingkungan dimana sejumlah guru dan siswa ini tinggal.
Pihak Dinkes Kalbar saat ini juga tengah menunggu hasil tes SWAB PCR dari sejumlah sekolah yang sudah melaksanakan kegiatan belajar secara tatap muka.
“Satgas Covid-19 Kalbar akan terus meningkatkan pemeriksaan dan pengawasan kesehatan terhadap guru dan siswa. Kami akan menggelar secara rutin tes swab kepada sejumlah sekolah yang melaksanakan kegiatan belajar secara tatap muka” tegas Harisson.
- Hidup Sehat9 jam ago
Jangan Lupa Selalu Cuci Masker Kain Secara Rutin
- Mimbar Islam22 jam ago
Bolehkah Berqurban dengan Niat Khusus untuk Orang yang telah Wafat?
- Kesehatan20 jam ago
Jangan Sepelekan 4 Manfaat Air Tebu Untuk Jaga Kesehatan Kulit
- Mimbar Islam9 jam ago
Ketahuilah Manfaat Wudhu Bagi Kesehatan
- Lintas Kalbar18 jam ago
Sejumlah Guru dan Siswa Positif Covid-19, Sekolah Ditutup Lagi
- Tips20 jam ago
Manfaat Membuat Sumur Resapan pada Area sekitar Rumah
- Tips18 jam ago
Perhatikan, Jangan Tunggu Habis jika ingin Mengisi BBM Kendaraan