Pengusung merek handphone asal korea selatan, Samsung mesti angkat topi dengan kehadiran vendor asal china yang menukangi merek oppo dan vivo. Pasalnya kedua merek ini dilaporkan telah menguasai pasar ponsel Indonesia di kuartal ke III data IDC.
Dilansir dari cnbc indonesia, berdasarkan data IDC pada kuartal III, Vivo menguasai 22,8% pangsa pasar peredaran ponsel di Indonesia. Vivo 22,8% dan Samsung 19,4%. Realme, si penantang baru menguasai 12,6%. Pada kuartal III-2019 ada 8,8 juta pengapalan ponsel ke Indonesia.
Oppo dan Vivo adalah satu rahim dari induk usaha yang sama yaitu BBK Electronics. Perusahaan ini didirikan Duan Yong Ping pada tahun 1995. Dan apabila digabungkan berdasarkan data IDC, BBK Electronics menguasai lebih dari 60% pasaran ponsel di Indonesia.
Jika ditinjau secara global, BBK Electronics juga harus diperhitungkan sebagai kompetitor Samsung, Huawei dan Apple. Menurut Counterpoint Research, pada kuartal III-2019, pangsa pasar Samsung 20,6% dari pengiriman smartphone global. Huawei 17,6% dan Apple 11,8%.
Sementara BBK Electronic melalui Oppo menguasai 8,6% pasar, Vivo 7,8% dan Realme 2,7%. Bila dijumlahkan BBK Elekctronics menguasai 19,1%. Jadi BBK Electronics sudah mengalahkan Huawei dan Apple dan sedikit lagi menggusur Samsung.
Pada kuartal III-2019, BBK Group mengapalkan 72,4 juta unit ponsel. Hanya kalah dari Samsung yang mengirim 78,4 juta unit. Huawei hanya mengapalkan 66,8 juta unit dan Apple 44,8 juta unit.
Bila vendor smartphone lain hanya fokus pada satu merek, BBK Electronics menggempur pasar dengan dua merek berbeda. BBK memiliki dua merek ponsel kenamaan. Yakni, Oppo dan Vivo. Adapun Realme dan OnePlus adalah terafilasi dengan Oppo.