Gencil News- Pembiayaan Investasi untuk tahun 2021 menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebesar Rp184,46 triliun.
Berdasarkan dari jumlah tersebut, maka alokasi terbesarnya nanti untuk sektor pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas sumber day amanusia.
“Walaupun Covid-19, kami tetap menjaga momentum pembangunan infrastruktur dan kualitas SDM,” katanya dalam Raker bersama dengan Komisi XI DPR RI, Senin (8/2/2021).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani merincikan, anggaran pendidikan tersebut untuk Badan Layanan Umum (BLU) LPDP sebesar Rp20 triliun.
- Ramalan Zodiak 12 September 2024, Aries Dapat Proyek Baru
- Belajar Bahasa Mandarin di Pesantren, Mengapa Tidak?
- Hari Jadi Pontianak ke-253: Persiapan Jepin Massal
- Trio Jerman Inter Milan: Kisah Kejayaan di Era 90-an
- Taylor Swift Dukung Kamala Harris sebagai Presiden
Selanjutnya, dana abadi penelitian Rp3 triliun, dana abadi kebudayaan Rp2 triliun, dana abadi perguruan tinggi Rp4 triliun, dan cadangan pembiayaan pendidikan sebesar Rp37,4 triliun.
Pemerintah juga menetapkan alokasi anggaran untuk sektor infrastruktur sebesar Rp26,27 triliun, dengan rincian untuk ;
PLN Rp5 triliun, Hutama Karya Rp6,2 triliun, PAL Indonesia Rp1,3 triliun, Pelindo III Rp1,2 triliun, ITDC Rp470 miliar.
Berikutnya, Kawasan Industri Wijayakusuma Rp980 miliar, dan BLU Lembaga Manajemen Aset Negara Rp11,12 triliun.
Selain itu, alokasi anggaran untuk program ekspor nasional kepada LPEI adalah sebesar Rp5 triliun.
Alokasi tersebut untuk mendukung industri barang dan jasa yang berorientasi ekspor, serta untuk memperkuat daya saing pasar internasional.
Lebih lanjut, pemerintah menetapkan alokasi anggaran sebesar Rp40,87 triliun untuk penguatan kelembagaan dan dukungan pembiayaan bagi UMKM, ultra mikro (UMI), dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Menteri Keuangan menambahkan, untuk meningkatkan peran serta Indonesia di dunia internasional, pemerintah menetapkan alokasi anggaran sebesar Rp2,92 triliun.
Dengan demikian, pemerintah mengalokasikan Rp43 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional.
Rinciannya Rp10 triliun akan dialokasikan untuk pinjaman ke daerah. dan Rp33 triliun untuk cadangan pembiayaan investasi.