Singapore Airlines, maskapai unggulan Singapura yang kerap disebut sebagai salah satu maskapai terbaik dunia, melakukan inovasi baru dengan memperkenalkan first class pada penerbangan ultra jarak jauh.
Langkah ini merupakan bagian dari peningkatan produk kabin senilai S$1,1 miliar (sekitar Rp12,3 triliun) untuk memberikan pengalaman perjalanan premium bagi penumpang.
Pada Senin, maskapai tersebut mengumumkan desain ulang kursi first class dan business class dengan fitur baru berupa pintu privasi untuk meningkatkan kenyamanan dan eksklusivitas.
Perubahan ini dimulai dengan tujuh pesawat Airbus A350 yang melayani rute antara Singapura dan Amerika Serikat, seperti Singapura-New York dan Singapura-Los Angeles.
Inovasi Kabin First Class dengan Sentuhan Kemewahan
Kabin first class terbaru dari Singapore Airlines akan dilengkapi dengan tempat duduk yang lebih luas dan privasi maksimal untuk penumpang. Selain itu, maskapai ini juga akan memperkenalkan generasi terbaru sistem hiburan dalam penerbangan yang lebih personal dan interaktif. Perubahan ini diharapkan dapat mulai terlihat mulai kuartal kedua tahun 2026 dan ditargetkan selesai sepenuhnya pada akhir 2030.
Tak hanya di kabin first class, Singapore Airlines juga meningkatkan jumlah kursi di kelas bisnis pada rute ultra-long haul menjadi 70 kursi dari sebelumnya 67 kursi. Sementara itu, kapasitas premium economy akan sedikit berkurang menjadi 58 kursi dari 94 kursi saat ini, untuk memberikan lebih banyak ruang bagi kursi-kursi kelas atas.
Menyambut Persaingan dengan Maskapai Internasional
Langkah ini dilakukan Singapore Airlines seiring dengan persaingan di antara maskapai global untuk menawarkan layanan premium terbaik. Maskapai dari Teluk, seperti Emirates dan Qatar Airways, serta Cathay Pacific Airways, baru-baru ini juga meluncurkan inovasi kelas atas yang serupa. Peningkatan produk kabin ini adalah upaya Singapore Airlines untuk terus mendorong batas kenyamanan, kemewahan, dan modernitas dalam perjalanan udara.
Selain itu, inovasi ini dilakukan berbarengan dengan rencana maskapai Australia, Qantas Airways, untuk meluncurkan penerbangan non-stop dari Sydney ke London dan New York melalui Proyek Sunrise. Singapore Airlines mengantisipasi persaingan ini dengan meningkatkan layanan ultra jarak jauhnya, memperkokoh posisinya sebagai pemimpin di industri penerbangan mewah.
Investasi pada Kenyamanan Penerbangan di Masa Depan
Proyek retrofit ini akan diterapkan pada 41 pesawat Airbus A350 berkonfigurasi long-haul, yang akan memberikan pengalaman premium bagi lebih banyak penumpang. Maskapai juga berencana untuk menerapkan kursi first class dan business class yang baru ini pada armada Boeing 777-9 yang akan datang.
Dengan adanya investasi besar ini, Singapore Airlines menunjukkan komitmennya yang kuat untuk terus meningkatkan standar layanan dan kenyamanan bagi para penumpang. Kursi dengan desain modern dan fasilitas canggih ini akan menjadi daya tarik bagi penumpang yang menginginkan pengalaman penerbangan yang lebih mewah dan eksklusif.