Zlatan Ibrahimović, nama yang identik dengan kepercayaan diri dan gaya bermain yang flamboyan, sempat merasakan atmosfer panas LaLiga bersama raksasa Spanyol, Barcelona. Meski masa baktinya terbilang singkat, kehadiran sang striker asal Swedia ini meninggalkan jejak yang cukup dalam di Camp Nou.
Ibrahimović bergabung dengan Barcelona pada tahun 2009 dalam sebuah transfer yang cukup mengejutkan. Kedatangannya ke Barcelona merupakan bagian dari kesepakatan pertukaran dengan Samuel Eto’o yang pindah ke Inter Milan. Ekspektasi tinggi pun tertuju pada Ibrahimović yang di harapkan bisa menjadi ujung tombak baru Blaugrana.
Awal yang Menjanjikan
Pada awal kedatangannya, Ibrahimović menunjukkan performa yang cukup menjanjikan. Gol-gol indahnya menghiasi papan skor dan ia berhasil menyatu dengan gaya permainan Barcelona yang mengandalkan penguasaan bola. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan antara Ibrahimović dan pelatih Barcelona saat itu, Pep Guardiola, mulai merenggang.
Konflik dengan Guardiola
Perbedaan gaya bermain dan filosofi sepak bola antara Ibrahimović dan Guardiola menjadi salah satu penyebab utama keretakan hubungan keduanya. Ibrahimović yang memiliki gaya bermain individualistis di anggap tidak cocok dengan gaya permainan Barcelona yang lebih kolektif. Konflik ini semakin memanas hingga akhirnya Ibrahimović memutuskan untuk hengkang dari Barcelona.
Akhir yang Tak Indah
Setelah satu musim bersama Barcelona, Ibrahimović dipinjamkan ke AC Milan. Meskipun sempat mencetak gol-gol penting, masa depannya di Barcelona sudah tidak jelas. Pada akhirnya, Ibrahimović memutuskan untuk bergabung dengan AC Milan secara permanen.
Legacy di Barcelona
Meskipun masa baktinya di Barcelona terbilang singkat, Ibrahimović tetap meninggalkan kesan yang mendalam bagi para penggemar Barcelona. Gol-gol indahnya dan karakternya yang kuat membuat namanya selalu dikenang. Namun, kegagalannya untuk beradaptasi dengan gaya permainan Barcelona dan konflik dengan Guardiola menjadi noda dalam kariernya di Camp Nou.