Gencil News – Kematian Akira Toriyama, komikus manga yang terkenal sebagai pencipta Dragon Ball, telah menghantarkan duka mendalam bagi penggemar karya-karyanya di seluruh dunia.
Toriyama, yang meninggal dunia pada Jum’at (1/3) lalu akibat sumbatan darah di otaknya, meninggalkan warisan kreatif yang abadi.
Dalam sebuah acara peringatan di Buenos Aires, Brazil, ribuan penggemar Dragon Ball berkumpul untuk mengenang Toriyama dan merayakan warisan yang ia tinggalkan.
Mulai dari cosplay hingga memperagakan gerakan-gerakan khas serial tersebut, penggemar dari berbagai usia mengungkapkan bagaimana Dragon Ball telah memengaruhi kehidupan dan memberikan kebahagiaan bagi mereka.
Komikus manga, atau biasa disebut mangaka, Akira Toriyama, pencipta karya Dragon Ball, meninggal dunia dalam usia 68 tahun pada hari Jum’at (1/3) lalu. Menurut keterangan dari akun resmi Dragon Ball di X, Toriyama disebut meninggal dunia karena adanya sumbatan darah di otaknya.
Para penggemar serial itu, baik yang berada di Jepang maupun seluruh dunia, turut berduka. Bahkan di Buenos Aires, Brazil, ribuan penggemar Dragon Ball berkumpul pada hari Minggu (10/3) lalu untuk mengenang sekaligus merayakan serial itu.
Baik tua maupun muda, mereka yang menonton ataupun membaca serial itu berkumpul dan memperagakan gerakan-gerakan Dragon Ball, seperti yang paling terkenal Kamehameha dan ‘Bola Semangat’. Tak luput beragam cosplay Dragon Ball turut meramaikan acara itu.
Luciana Reinaga, salah satu penggemar yang datang mengenakan kostum mengaku bahwa Dragon Ball selama ini membawa kebahagiaan tersendiri baginya.
“Bagi saya, serial itu mengingatkan saya ketika saya pulang sekolah dengan saudara saya dan menontonnya bersama, kami merasa senang, seperti halnya bermain gim video dan semuanya. Hanya satu kata, rasa senang,” ujar Reinaga.
Fans lainnya, Pedro Ferrer, menyebut bahwa serial itu telah menginspirasi kehidupannya selama ini, khususnya dalam hal persahabatan dan kegigihan menjalani hidup.
“Dragon Ball mengajarkan banyak nilai-nilai kehidupan. Tidak banyak kartun yang punya ini, meski ada orang yang tidak suka karena kekerasan perkelahian di dalamnya. Mereka tidak melihat sisi positifnya. Dragon Ball membantu menghadapi isu harga diri, pertemanan, selalu maju ke depan dan tidak pernah menyerah,” terangnya.
Kepergian Toriyama juga dirasakan sesama mangaka lainnya, seperti Eiichiro Oda, yang membuat serial manga dan anime One Piece. Oda menyampaikan kesedihan yang mendalam dan mengatakan bahwa kepergian Toriyama ‘terlalu cepat’ serta ‘meninggalkan sepatu yang terlalu besar untuk diisi.’
Salah satu penggemar muda asal Jepang, Rua Kimura, mengaku awalnya tidak percaya akan kepergian Toriyama. Karya mangaka itu menurut Kimura telah memberikan inspirasi dalam kehidupannya.
“Saya kira Dragon Ball adalah cerita tentang pertumbuhan dan perubahan seseorang yang menjadi kuat setelah melewati banyak pertempuran. Sejak saya masih kecil, saya selalu merasa memiliki kekurangan dan tidak cukup baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Karena menonton Dragon Ball, saya jadi ingin berusaha lebih keras dan menjadi lebih kuat,” sebut Kimura.
Manga dan anime Dragon Ball yang diciptakan oleh Toriyama adalah salah satu karya asal Jepang yang paling populer dan berpengaruh luas di dunia. Pertama kali diterbitkan pada tahun 1984, Dragon Ball menjadi salah satu manga yang paling laris sepanjang sejarah dan telah menginsprasi beragam serial anime, film dan gim elektronik hingga saat kini.