Gencil News – Media sosial dihebohkan dengan kabar penangkapan Syakir Sulaiman, mantan pemain sepak bola Timnas Indonesia U-23, yang ditangkap oleh polisi pada Selasa (5/11).
Syakir ditangkap di wilayah Cianjur, Jawa Barat, karena kedapatan memiliki ribuan obat-obatan terlarang yang diduga akan diedarkan.
Polisi berhasil menyita sekitar 2.700 butir obat-obatan terlarang dari berbagai jenis yang ditemukan bersama Syakir.
Menurut keterangan pihak kepolisian, barang bukti tersebut rencananya akan diedarkan oleh Syakir ke sejumlah lokasi di beberapa wilayah.
“Syakir Sulaiman dijerat dengan Pasal 35 Jo Pasal 435 ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan,” ujar seorang perwakilan dari kepolisian. Jika terbukti bersalah, Syakir terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.
Perjalanan Karier Syakir Sulaiman di Dunia Sepak Bola
Syakir Sulaiman adalah sosok yang sempat mencuri perhatian publik sepak bola Indonesia. Pada tahun 2014, ia mendapat panggilan bergabung dengan Timnas U-23 yang kala itu dipimpin oleh pelatih Aji Santoso untuk persiapan Asian Games 2014 di Korea Selatan.
Nama Syakir pun semakin dikenal setelah tampil dalam beberapa pertandingan membela Timnas.
Karier Syakir di kancah sepak bola profesional berlanjut dengan bermain di beberapa klub besar. Ia bergabung dengan Sriwijaya FC pada tahun 2014, kemudian pindah ke Bali United pada 2015, dan akhirnya membela Aceh United pada tahun 2018. Namun, ia memutuskan pensiun dari sepak bola profesional pada tahun 2019.
Meski tidak lagi aktif sebagai pemain profesional, Syakir tetap terlibat dalam berbagai turnamen antar kampung (tarkam) dan ajang sepak bola di daerah asalnya. Selama pandemi Covid-19 pada tahun 2020, Syakir tidak memiliki klub dan memutuskan fokus pada kegiatan lokal di komunitasnya.
Penangkapan Syakir Sulaiman ini mengejutkan publik, terutama para penggemar sepak bola. Mereka tidak menyangka mantan pemain Timnas yang pernah mengharumkan nama Indonesia justru terlibat dalam kasus hukum serius yang melibatkan narkotika.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait jaringan peredaran obat-obatan terlarang yang melibatkan Syakir.
