Scroll untuk baca artikel
gaya hidup

Berikut Efek Samping Jika Berhenti Mengkonsumsi Gula

×

Berikut Efek Samping Jika Berhenti Mengkonsumsi Gula

Sebarkan artikel ini
efek samping berhenti konsumsi gula

Gencil News – Berikut beberapa efek samping yang di terima badan jika berhenti mengkonsumsi gula berikut beberapa penjelasannya.

Sebelum kita berniat untuk benar-benar berhenti mengonsumsi gula, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, termasuk efek sampingnya terhadap tubuh.

Mengonsumsi gula secara berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan seperti kenaikan berat badan, terkena diabetes, hingga penyakit kronis lainnya.

Karena dampak buruk ini, banyak orang sekarang mulai menerapkan pola makan yang mengurangi, bahkan ada yang berhenti mengonsumsi gula atau juga disebut sebagai sugar detox.

Sayangnya, informasi tentang detoksifikasi gula yang saat ini beredar tidak semuanya benar.

Sebab, tubuh kita ternyata masih butuh mengonsumsi gula dalam jumlah sedang, yang merupakan bagian dari diet seimbang dan bermanfaat.

Efek samping berhenti konsumsi gula

Hampir tidak mungkin untuk menghilangkan semua gula dari diet kita sepenuhnya.

“Semua karbohidrat akan terurai menjadi gula begitu kita memakannya,” kata penulis Unapologetic Eating dan pendiri Alissa Rumsey Nutrition and Wellness, Alissa Rumsey, MS, RD, kepada Health.

“Tubuh kita mencerna dan memecah karbohidrat menjadi glukosa, gula sederhana, yang dapat diangkut ke seluruh tubuh dan otak untuk menyediakan energi,” terangnya.

Agar adil, tidak semua karbohidrat itu sama. Sebagai contoh, berbagai molekul gula memiliki struktur molekul yang sedikit berbeda, sementara pati terbuat dari beberapa molekul glukosa yang dirangkai.

Dengan berhenti mengonsumsi gula, apa pun itu bentuknya, tubuh secara otomatis akan mudah lelah karena kekurangan energi.

Selain itu, detoksifikasi gula juga bisa membuat kita malah kecanduan terhadap keinginan mengonsumsi gula.

“Ketika kita membatasi makanan dan menjadikannya ‘terlarang’, kita cenderung meningkatkan keinginan untuk memilikinya,” terang seorang ahli diet dan psikoterapis di Blossom Counseling Center, Josée Sovinsky, RD, RP.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *