GENCIL NEWS – Kulit sempurna, wajah cantik telah begitu lekat dengan penampilan fisik. Namun, apabila kita melihat kecantikan dengan spektrum yang lebih luas, maka kecantikan dapat diartikan sebagai sesuatu yang kita sukai, sesuatu yang menarik, mempesona atau menginspirasi sehingga mampu membuat kita senang.
Kulit putih bersih dan bercahaya telah menjadi primadona bagi para perempuan mungkin bagi sebagian besar perempuan beranggapan citra kulit terang sebagai standar cantik ini secara tidak sadar telah turun-temurun dari masa ke masa. Tapi belum tentu di beberapa Negara definisi kecantikan akan sama persepsi nya.
Berdasarkan pernyataan tersebut, bisa diasumsikan kecantikan merupakan perasaan senang yang muncul dalam persepsi masing-masing individu. Persepsi tersebut muncul karena adanya emosi, motivasi, kognisi, pemikiran (thinking) dan pembelajaran (learning) secara bersamaan, terlalu sempurna hingga lupa bahwa kekurangan yang dimiliki setiap manusia seharusnya tak menjadi penghalang untuk berkarya dan berkreasi.
Walaupun lahir dengan kelainan kulit yang cukup memprihatinkan, para wanita ini justru membuktikan ke dunia bahwa mereka bisa berkarier di dunia model. Kelainan kulit yang mereka alami jauh lebih parah dari jerawat. Itulah sebabnya kisah perjalanan hidup mereka memang sangat menarik dan menjadikan inspirasi untuk anda simak
Paige Billiot
Paige Billiot lahir dengan tanda lahir berwarna merah yang cukup besar, dan letaknya ada di wajah sebelah kirinya, hingga ke leher. Kelainan kulit itulah yang membuatnya di-bully sejak kecil. Meski demikian, perempuan asal Los Angeles ini gak pernah minder dan gak menutup-nutupi kekurangannya. Dia tetap menjalani profesi di dunia akting dan model.
Walau kariernya sempat terseok akibat tanda lahir yang cukup mengganggu itu, Paige Billiot gak lantas menyerah. Dia kemudian membuat filmnya sendiri, dan pada 2016, dia bercita-cita untuk jadi tokoh inspiratif bagi banyak orang. Billiot mengatakan bahwa jika dirinya bisa sukses walaupun memiliki keterbatasan fisik, maka orang lain pasti bisa sukses.
Winnie Harlow
Perempuan berkulit hitam asal Kanada kelahiran 1994 ini menderita vitiligo, yang membuat pigmentasi (warna) kulitnya hilang. Akibatnya, kulit Harlow pun terlihat belang-belang. Sejak kecil, Harlow juga kerap di-bully karena kondisi fisiknya. Banyak bocah yang menyebutnya seperti sapi atau zebra. Hingga akhirnya dia terpaksa home schooling.
Ketika beranjak dewasa, Harlow gak mau lagi mendapat perlakuan seperti saat masih kecil. Harlow pun mulai belajar tentang kecantikan. Ketika Tyra Banks mengumumkan akan adanya casting “America’s Next Top Model”, Harlow mengajak followers Instagramnya untuk menulis hashtag di foto Harlow yang bakal tertuju ke Tyra Banks.
Harlow juga tampil sebagai brand ambassador dari berbagai merek fashion mewah lho. Menurut situs Celebrity Net Worth, kekayaan Harlow kini mencapai US$ 3 juta alias Rp 39 miliar.
Giorgia Lanuzza
Giorgia Lanuzza menderita kelainan kulit yang bernama psoriasis alias radang kulit. Kelainan itu membuat 97 persen tubuhnya penuh bercak merah yang membuatnya terasa gatal dan perih.
Kelainan ini muncul saat dirinya berusia 13 tahun. Saat itu, Lanuzza kehilangan ayah tercintanya dan mendadak stres berat. Dia pun sadar bahwa di bibir, lutut, dan sikunya muncul bercak-bercak. Bercak itu pun jadi makin parah hingga dia tumbuh dewasa.
Meski demikian, perempuan asal Inggris ini memilih untuk pede saja dan gak mau menutup-nutupi penyakitnya. Lanuzza mengatakan dia punya badan yang sangat bagus dan ideal, dia gak lantas jadi minder walaupun kulitnya seperti itu.
Lanuzza akhirnya menjalani profesinya sebagai fotografer dan tentu saja jadi model. Ketika dia harus mengambil foto-foto bertema fashion, dia akan menjadikan dirinya sendiri sebagai modelnya.
Sara Geurts
Sara Geurts menderita Sindrom Ehlers Danlos, yang membuat kulitnya jadi keriput dan kendur di usia muda. Namun berkat dukungan dari orang-orang sekitar, Geurts pun tidak malu untuk menjalani hidupnya dalam kondisi seperti itu. Dia justru bergabung dalam kampanye #LoveYourLines untuk membantu perempuan di dunia ini, dalam menemukan kecantikan di dalam diri masing-masing.
Ariana Page Russel
Penyakit dermatographia yang diderita Ariana Page Russell adalah kelainan kulit yang sangat langka. Ketika kulit terkena pancaran sinar matahari, dia akan memerah dan ketika kulit digaruk atau tergores, maka daging di kulitnya akan timbul mengikuti pola goresan.
Kelainan kulit itupun dimanfaatkan Russell untuk mencari uang. Dia menjadi seniman visual yang memanfaatkan kulitnya sebagai kanvas, dan meminta seniman-seniman lain berkarya di kulit Russell. hasil karyanya kerap ditampilkan di berbagai pameran internasional. Gak cuma di Amerika Serikat, tapi ada juga di Irlandia, Australia, Kanada, hingga Bolivia.
Para model tersebut menunjukan pada dunia kalau kekurangan bukanlah halangan bagi mereka untuk berkarya di dunia model tapi memberikan inspirasi yang positif .
Yvonne pierre motivasional dan pembicara dunia mengatakan “Ketika Anda berfokus pada kecacatan seseorang, Anda akan mengabaikan kemampuan mereka, keindahan dan keunikannya.
Setelah Anda belajar untuk menerima dan mencintai mereka apa adanya, Anda sadar dan belajar untuk mencintai diri sendiri tanpa syarat apapun. ”