Scroll untuk baca artikel
gaya hidup

Waduh Ternyata Jejak Digital Berpengaruh Dalam Karir Pekerjaan

×

Waduh Ternyata Jejak Digital Berpengaruh Dalam Karir Pekerjaan

Sebarkan artikel ini

Gencil News – Belakangan ini, beredar video mengenai HRD yang menyatakan bahwa jejak digital yang ada di media sosial bisa mempengaruhi seorang pelamar saat mencari pekerjaan.

Video tersebut menampilkan pertanyaan dari Mba Najwa Shihab kepada seorang HRD bernama Vina Muliana. Mba Najwa Shihab bertanya, “Jadi, selain CV, biasanya rekruter mengecek juga media sosial ya?”.

Vina Muliana yang juga seorang Digital Creator dan HRD tersebut menjawab, “80% dari rekruter akan melakukan background verification atau verifikasi latar belakang. Salah satunya yang diperiksa adalah jejak digital. Oleh karena itu, kita harus sangat berhati-hati dalam memposting atau berkomentar di media sosial. Jangan sampai hal tersebut berdampak buruk pada masa depan kita”.

Tergantung dari rekruter dan perusahaannya sendiri, mereka bisa saja mengecek jejak digital seseorang pada media sosial.

Video tersebut viral di media sosial dan mendapatkan respons dari berbagai netizen. Beberapa setuju akan pentingnya background check, namun ada juga yang tidak setuju dengan hal tersebut.

Pendapat sebagian netizen, mungkin saja rekruter akan melakukan background check karena mempertimbangkan selebritas, terlebih jika mereka khawatir akan menyebarluaskan berbagai masalah atau kontroversi saat bekerja nantinya.

“Iya background check karena kalau kamu seleb pihak rekruter pikir-pikir mau nerima kamu. Apa enggak takut viral nanti kalau ada problem di kerjaan” kata netizen.

Sementara itu, beberapa netizen membagikan pendapat lucu mengenai kenyataan bahwa mereka hobi menonton drama Korea atau hal-hal yang terlihat tidak berhubungan dengan pekerjaan mereka di media sosial.

“Waduh sosmed gue bucin ke oppa oppa korea, masih bisa lolos ga yeaa wkwk” timpal netizen lainnya.

Sebagai ringkasan, jejak digital di media sosial sebenarnya bisa memengaruhi peluang seseorang dalam mendapatkan pekerjaan.

Oleh sebab itu, perlu berhati-hati memposting atau memberikan komentar di media sosial. Pastikan konten yang diposting tidak melanggar integritas atau merugikan organisasi di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *