Hubungan Amerika dan Iran terus memburuk pasca pembunuhan panglima pasukan elit Iran, ‘Pasukan Quds,’ Jendral Qassem Soleimani oleh militer Amerika di bandara internasional Baghdad, Irak, hari Kamis (2/1).
Sekjen NATO Jens Stoltenberg telah menyerukan agar semua pihak menahan diri, sementara Inggris kini mengawal kapal-kapal yang melintasi Timur Tengah.
Kedutaan Amerika di Indonesia hari Selasa (7/1) mengeluarkan peringatan keamanan atas potensi terjadinya aksi kekerasan pasca memburuknya situasi di Timur Tengah.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi senin (6/1) telah memanggil Duta Besar Amerika dan Duta Besar Iran di Jakarta. Untuk meminta penjelasan tentang situasi terakhir di kawasan itu.
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyatakan selain prihatin dengan situasi yang ada. Indonesia juga khawatir dengan dampak ekonomi dan keamanan di kawasan.
Namun ia belum mengetahui apakah Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan. Akan memainkan peran lebih besar guna meredam dampak memburuknya hubungan Amerika dan Iran ke kawasan.
“Kita memang masih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 2020.
Ada mekanisme sendiri tersendiri di sana dalam membahas isu-isu yang mengancam perdamaian internasional dan sekarang saya belum mendapatkan masukan dari rekan-rekan kita di New York,” kata Faizasyah.
Soal perlindungan warga negara Indonesia. Teuku Rezasyah menambahkan saat ini perwakilan Indonesia di Iran dan Irak telah menyampaikan pemberitahuan pada WNI.
Untuk meningkatkan kehati-hatian serta segera menghubungi telpon darurat 24 jam jika ada hal-hal yang mengkhawatirkan.