Gencil News- VOA – Konfirmasi mengenai keputusan itu disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhajir Effendy di Yogyakarta, Jumat (16/7). Ketika ditanya wartawan, apakah PPKM Darurat diperpanjang atau tidak, Muhajir mengatakan rapat kabinet telah mengambil keputusan.
“Tadi rapat kabinet terbatas yang saya ikuti waktu saya di Sukoharjo, sudah diputuskan Bapak Presiden, dilanjutkan sampai akhir Juli. Sampai akhir Juli, PPKM,” kata Muhadjir Effendy.
Muhajir juga menambahkan, Presiden Jokowi juga menyampaikan adanya resiko terkait perpanjangan PPKM. Karena itulah, presiden meminta ada keberimbangan antara upaya untuk meningkatkan kedisiplinan warga dalam mematuhi protokol kesehatan dan standar-standar PPKM dengan pemberian bantuan sosial.
Selain itu, Muhajir juga berpesan bahwa pemerintah tidak mungkin menanggung sendiri pemberian bantuan sosial semacam itu. Dia meminta seluruh masyarakat saling membantu, termasuk kalangan perguruan tinggi, untuk mengurangi dampak buruk terhadap masyarakat akibat penerapan PPKM Darurat.
Muhajir berada di Yogyakarta untuk meninjau shelter terpusat dengan skema baru. shelter ini, meski berada di lur rumah sakit, namun tetap berada dalam pemantauan dan koordinasi. Satu shelter, berkoordinasi dengan satu rumah sakit saja dalam melayani pasien.
Dalam kesempatan ini, Muhajir meminta tidak semua pasien positif COVID-19 dibawa ke rumah sakit. Dengan kenaikan kasus yang eksponensial seperti saat ini, rumah sakit harus ditempatkan sebagai pilihan akhir. Muhajir menyambut baik konsep ini, dan berharap beban rumah sakit akan berkurang.
“Shelter ini punya fungsi timbal balik, yang akan ke rumah sakit bisa dicegah dulu kalau memang dia hanya berjalan ringan. Atau mereka yang sudah sembuh, sudah mendekati sembuh, tinggal menunggu perkembangan lebih lanjut, bisa ditarik ke shelter untuk diobservasi sampai betul-betul penanganannya tuntas,” ujarnya di kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.