Jaringan Advokat Penjaga NKRI hari Rabu (5/12) melaporkan Komisioner Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo yang dinilai “terburu-buru dan melanggar kode etik” pasca memberikan pernyataan ke media tentang reuni 212.
Dewi sendiri membantah hal itu karena sudah mengamati dengan seksama pidato Prabowo Subianto dalam acara itu, dan menilai capres nomor urut dua itu tidak melanggar aturan.
Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jerry Sumampouw mengatakan, sebenarnya tidak ada yang salah dari gerakan politik yang diinisiasi oleh masyarakat untuk mendukung salah satu calon Presiden. Namun berdasarkan aturan pemilu yang ada, hal itu baru bisa dilakukan tiga minggu menjelang pencoblosan. Oleh karena itu reuni 212 dinilainya telah mencuri start kampanye.
“Sebenarnya sebagai sebuah gerakan politik yang di inisiasi oleh masyarakat itu sah-sah saja. Sebagai bagian dari inisiatif masyarakat untuk menyampaikan dukungan kepada salah satu pasangan calon apalagi ini sedang pemilu saya kira sah-sah saja. Cuma kan dalam konteks pemilu ada aturannya,” kata Jerry.
Jerry menambahkan, “Kampanye dalam bentuk rapat umum itu baru dialokasikan waktunya tiga minggu sebelum hari H. Jadi untuk masa kampanye sekarang ini belum ada, belum bisa untuk melakukan mobilisasi dukungan lewat kampanye dalam bentuk rapat umum.
Jadi saya kira ini jelas sebuah kegiatan yang digagas untuk membangun opini dan menyatakan dukungan secara langsung kepada salah satu pasangan calon dan repotnya itu dilakukan di masa kampanye yang belum waktunya.”
Supaya tidak terus menggerus demokrasi, Jerry mendorong kedua pasangan calon presiden untuk “perang gagasan dan visi misi.”
Jaringan Advokat Penjaga NKRI hari Rabu (5/12) melaporkan Komisioner Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo yang dinilai “terburu-buru dan melanggar kode etik” pasca memberikan pernyataan ke media tentang reuni 212. Dewi sendiri membantah hal itu karena sudah mengamati dengan seksama pidato Prabowo Subianto dalam acara itu, dan menilai capres nomor urut dua itu tidak melanggar aturan.
Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jerry Sumampouw mengatakan, sebenarnya tidak ada yang salah dari gerakan politik yang diinisiasi oleh masyarakat untuk mendukung salah satu calon Presiden. Namun berdasarkan aturan pemilu yang ada, hal itu baru bisa dilakukan tiga minggu menjelang pencoblosan. Oleh karena itu reuni 212 dinilainya telah mencuri start kampanye.
“Sebenarnya sebagai sebuah gerakan politik yang di inisiasi oleh masyarakat itu sah-sah saja. Sebagai bagian dari inisiatif masyarakat untuk menyampaikan dukungan kepada salah satu pasangan calon apalagi ini sedang pemilu saya kira sah-sah saja. Cuma kan dalam konteks pemilu ada aturannya,” kata Jerry.