Gencil News- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mewajibkan rapid antigen kepada masyarakat yang ingin masuk ke jakarta. Keputusan wajib rapid antigen bagi masyarakat yang ingin masuk ke jakarta senada dengan beberapa daerah lainnya, yang juga menerapkan kewajiban serupa.
“Kami memberlakukan hal ini Pak Menko dan saya harap di satu kawasan Jabodetabek juga diberlakukan policy yang sama,” kata Anies.
“Setuju dengan arahan Menko Luhut, Gubernur Anies juga mengatakan akan mulai untuk memberlakukan rapid antigen kepada masyarakat yang masuk melalui bandar udara,” bunyi keterangan Kemenkomarves
Rapid antigen adalah jenis tes virus Corona dengan metode pengambilan sampel swab. Dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Erlina Burhan membeberkan rapid test antigen lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi untuk deteksi virus corona.
Cara kerja rapid antigen dengan mendeteksi protein nukleokapsid virus SARS CoV 2 penyebab COVID-19. Untuk jenis tes ini, lebih baik diperiksa pada minggu pertama (< 7 hari) dari gejala.
Ahli patologi klinis dari RS Pondok Indah (RSPI) Bintaro Jaya dr Thyrza Laudamy Darmadi SpPK menjelaskan. Sensitivitas tes PCR lebih tinggi dibanding swab antigen atau rapid antigen. Tes swab antigen hanya efektif mendeteksi infeksi ketika jumlah virusnya cukup tinggi.
“Jadi si antigen ini mampu mendeteksi ketika jumlah virus si pasien tersebut tinggi, tetapi ketika jumlah virusnya tidak terlalu tinggi, jadi CT (cycle threshold) valuenya di atas 25 atau di atas 30, antigen itu bisa akan negatif,” jelas dr Thyrza.