Scroll untuk baca artikel
Inspirasi

West Borneo Deaf Community, Bahasa Isyarat Keistimewaan Bersama

×

West Borneo Deaf Community, Bahasa Isyarat Keistimewaan Bersama

Sebarkan artikel ini
West Borneo Deaf Community
West Borneo Deaf Community

GENCIL NEWS – West Borneo Deaf Community adalah Komunitas Bahasa Isyarat di Kalimantan Barat. West Borneo Deaf Community memiliki tujuan agar teman tuli di Indonesia mendapat kesempatan sama seperti manusia lainnya.

Bahasa isyarat bukan hanya untuk mereka yang tuli. Dengan gerakan jari semua bisa saling mengerti. Keterbatasan bukan alasan untuk saling tidak memahami. Di Komunitas Bahasa Isyarat Kalbar semua bisa belajar. Tak ada batasan. Bahasa memang universal, terlepas dari bentuknya.

(WBDC) didirikan pada 17 Februari 2017. Ketua Komunitas Bahasa Isyarat Kalbar. Lidya Alvani Taslim bercerita, selama ini masalah yang dihadapi mereka yang Tuli adalah kurang pendidikan, diskrimasi, tidak ada akses, susah berkomunikasi, kurang percaya diri.

Saat ini anggota tersebar di Kota Pontianak, Singkawang dan Putussibau dan sejumlah wilayah lain. Lydia yang pernah mewakili Indonesia di ajang Miss Deaf International 2017 ini mengatakan penyandang Tuli sebenarnya punya kemampuan sama dengan orang mendengar.

Hanya saja, budaya komunikasinya lebih khusus. Misalnya dengan bahasa isyarat, tertulis, maupun membaca gerak bibir.

Dia pun mengajak masyarakat tidak lagi menggunakan istilah tuna rungu untuk menyebut orang yang tidak bisa mendengar. Menurutnya, sebutan tuna rungu itu kasar. Tuna artinya rusak, sementara rungu bermakna pendengaran. Jadi tuna rungu adalah pendengaran yang rusak.

“Kami lebih memilih disebut Tuli, dengan T besar ya, bukan t kecil. Tuli merupakan kelompok bahasa isyarat yang memiliki identitas, budaya dan komunitas tuli,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *