Para pejabat Pakistan mengumumkan 11 orang pejabat lokal dan Perancis sedang menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat minggu lalu yang menewaskan 97 orang.
Jet Airbus A370, yang dimiliki dan dioperasikan oleh Pakistan International Airlines (PIA), jatuh di dekat bandara Karachi, Jumat (22/5), ketika tiba dari Lahore. Hanya dua penumpang yang selamat, termasuk eksekutif bank Zafar Masood.
Kantor berita Reuters melaporkan beberapa penyelidik Perancis ikut dalam penyelidikan Pakistan itu karena jet Airbus yang berusia 15 tahun itu dibuat di Perancis.
Penyelidik awalnya menduga kecelakaan itu disebabkan kerusakan mesin, meskipun tim tersebut menekankan laporan itu masih pada tahapan awal.
Dikutip oleh Reuters, salah seorang penyelidik mengatakan, para inspektur akan memeriksa mesin CFM56, yang salah satunya menimpa sisi sebuah bangunan.
Kantor berita Associated Press melaporkan pesawat itu baru saja menjalani pemeriksaan teknis pada 28 April 2020.
“Kami berikan segala hal yang dapat membantu pakar teknis Airbus tersebut,” kata Abdul Hafeez, juru bicara PIA.
Times of India melaporkan, Selasa (26/5), pilot pesawat itu mengabaikan tiga peringatan dari menara pengontrol lalu lintas udara sebelum jatuh menimpa sebuah kompleks perumahan yang menyebabkan ledakan yang mematikan.
Kantor berita AP melaporkan, jumlah kematian di lapangan belum dapat dipastikan, meskipun delapan orang terluka, dan 18 rumah mengalami kerusakan.
Perekam data penerbangan berhasil ditemukan, tapi para penyelidik belum dapat memberikan kesimpulan yang memadai.
Kecelakaan itu terjadi saat PIA sedang berjuang baik secara internal maupun eksternal, di tengah krisis penerbangan global dan pandemi virus corona.