Scroll untuk baca artikel
Internasional

100 Penambang Ilegal Tewas di Tambang Emas Terbengkalai

×

100 Penambang Ilegal Tewas di Tambang Emas Terbengkalai

Sebarkan artikel ini
Penambang Ilegal Tewas
Pihak berwenang dan media lokal memeriksa poros tambang di Stilfontein, Afrika Selatan, pada 15 November 2024. Ratusan penambang ilegal diyakini bersembunyi di dalam porong tambang tersebut. (Foto: Reuters/Ihsan Haffejee)

Penambangan ilegal menjadi fenomena yang terjadi di banyak wilayah di Afrika Selatan, di mana perusahaan-perusahaan tambang menutup tambang yang tidak lagi menguntungkan.

Para penambang ilegal kemudian mengambil alih tambang-tambang tersebut untuk mencari sisa-sisa emas yang tertinggal.

Namun, sebuah tragedi memilukan terjadi ketika sedikitnya 100 penambang ilegal tewas setelah terjebak di sebuah tambang emas yang terbengkalai di provinsi North West, Afrika Selatan.

Sedikitnya 100 pria yang menambang secara ilegal di sebuah tambang emas yang terbengkalai di Afrika Selatan tewas setelah terjebak jauh di bawah tanah selama berbulan-bulan sementara polisi berusaha mengeluarkan mereka, kata sebuah kelompok yang mewakili para penambang tersebut, Senin (13/1).

Sabelo Mnguni, juru bicara Kelompok Aksi Masyarakat Terdampak Pertambangan mengatakan kepada  Associated Press bahwa sebuah ponsel yang dibawa ke permukaan bersama beberapa penambang yang diselamatkan pada hari Jumat (10/1) menyimpan dua video yang menunjukkan puluhan mayat di bawah tanah terbungkus plastik.

Baca juga  76 Tewas dalam Kebakaran Hotel di Resor Ski Turki

Mnguni mengatakan “minimal” 100 orang tewas di tambang di provinsi North West itu, tempat polisi pertama kali melancarkan operasi pada bulan November untuk memaksa para penambang keluar.

Mereka diduga meninggal karena kelaparan atau dehidrasi, kata Mnguni. Dia mengatakan 18 jenazah telah dibawa keluar sejak Jumat.

Presiden Afsel Perintahkan Penyelamatan Pekerja Tambang Ilegal yang Terperangkap

Sembilan dari jenazah tersebut ditemukan dalam operasi yang dipimpin sebuah komunitas pada hari Jumat, katanya. Sembilan orang lainnya dibawa keluar dalam operasi resmi oleh pihak berwenang pada hari Senin, sewaktu 26 orang yang selamat juga berhasil diselamatkan, kata Mnguni.

Baca juga  Kisah WNI Sempat Stres Lalui Evakuasi 24 Jam dari Ukraina

Juru bicara kepolisian Brigjen Sebata Mokgwabone mengatakan mereka masih memverifikasi informasi mengenai berapa banyak jenazah yang telah ditemukan dan berapa banyak korban selamat yang dibawa keluar setelah memulai operasi penyelamatan baru pada hari Senin.

Penambangan ilegal merupakan hal biasa di beberapa wilayah Afrika Selatan di mana perusahaan-perusahaan menutup tambang yang tidak lagi menghasilkan keuntungan, sehingga kelompok penambang tidak resmi memasuki tambang tersebut secara ilegal untuk mencari sisa-sisa.

Video yang dikirim ke permukaan melalui ponsel dan dirilis ke publik oleh kelompok Mnguni menunjukkan puluhan mayat yang terbungkus plastik tergeletak di terowongan gelap di bawah tanah. Pria kurus terlihat duduk di dekat mereka.

Baca juga  AS Kecam Penolakan China Fase Kedua Penyelidikan Asal-Usul Virus

Tambang tersebut telah menjadi lokasi perselisihan antara polisi dan penambang sejak pihak berwenang pertama kali berusaha memaksa para penambang keluar dan menyegel tambang tersebut dua bulan lalu.

Polisi mengatakan para penambang menolak keluar karena takut ditangkap, namun Mnguni mengatakan mereka terjebak di bawah tanah setelah polisi melepaskan tali yang mereka gunakan untuk keluar dari tambang.

Kelompok besar penambang ilegal seringkali tinggal dalam terowongan bawah tanah selama berbulan-bulan untuk memaksimalkan keuntungan mereka.  Mereka membawa makanan, air, generator dan peralatan lainnya untuk bertahan hidup, namun juga mengandalkan orang lain dalam kelompok mereka di permukaan untuk mengirimkan lebih banyak pasokan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *