Scroll untuk baca artikel
Internasional

Putin Resmi Mulai Masa Jabatan Kelima Sebagai Presiden Rusia

×

Putin Resmi Mulai Masa Jabatan Kelima Sebagai Presiden Rusia

Sebarkan artikel ini
Putin Resmi Mulai Masa Jabatan Kelima Sebagai Presiden Rusia
Vladimir Putin tiba untuk upacara pelantikannya sebagai presiden Rusia di Istana Grand Kremlin, Moskow, Rusia, Selasa, 7 Mei 2024. (Sergei Bobylev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Gencil News – Vladimir Putin memulai masa jabatan kelima sebagai pemimpin Rusia setelah menghadiri upacara pelantikan mewah di Kremlin pada Selasa (7/5). Dalam upacara yang dipenuhi dengan kemegahan, Putin menegaskan kekuasaannya untuk enam tahun ke depan, setelah berhasil mengatasi para musuh politiknya dan melancarkan perang yang merusak di Ukraina, sambil memusatkan kekuatan di tangannya.

Sebagai pemimpin yang telah berkuasa hampir seperempat abad, Putin menjadi pemimpin terlama sejak Yosef Stalin. Namun, periode kekuasaannya tidak akan berakhir sepenuhnya pada 2030, karena ia masih memenuhi syarat konstitusional untuk mencalonkan diri lagi pada saat itu.

Di tengah-tengah lapisan emas Istana Kremlin, Putin bersumpah untuk mempertahankan Konstitusi Rusia di depan sejumlah tamu terpilih yang ia undang. Sejak mengambil alih kepresidenan dari Boris Yeltsin pada tahun 1999, Putin telah mengubah Rusia dari negara yang menghadapi krisis ekonomi menjadi negara yang mengancam keamanan global.

Namun, langkah-langkah Putin tidak selalu mendapat dukungan universal. Invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 memicu konflik besar di Eropa sejak Perang Dunia II dan menyebabkan Rusia dijatuhi sanksi oleh Barat. Akibatnya, Rusia bergantung pada dukungan dari negara lain seperti Tiongkok, Iran, dan Korea Utara.

Baca juga  Eksekutif yang di-PHK TikTok Sebut Pemerintah Miliki Akses ke Data Aplikasi

Di dalam negeri, popularitas Putin terkait erat dengan peningkatan standar hidup warga Rusia. Namun, ekonomi Rusia masih bergantung pada industri perang, dengan anggaran pertahanan yang terus meningkat.

Dengan masa jabatan yang baru dimulai, pemerintah diprediksi akan mengambil langkah-langkah yang kontroversial, seperti peningkatan pajak untuk mendanai perang dan meningkatkan rekrutmen militer.

Salah satu fokus utama adalah Kementerian Pertahanan. Menterinya, Sergei Shoigu, telah berada di bawah tekanan karena kekurangan amunisi selama perang di Ukraina. Kritikus pemerintah seperti pemimpin oposisi Alexei Navalny juga telah dihadapi dengan tindakan keras, termasuk hukuman penjara jangka panjang dan penganiayaan terhadap media independen dan kelompok hak asasi manusia.

Baca juga  Serangan Udara Israel Hantam Sekolah PBB di Gaza Tengah

Dengan memasuki masa jabatan barunya, Putin menghadapi tantangan besar baik di dalam maupun di luar negeri. Masyarakat dunia akan memperhatikan bagaimana langkah-langkahnya akan membentuk masa depan Rusia dan hubungannya dengan komunitas internasional.