Gencil News – Setelah blusukan di Kalbar menyambangi titik-titik lokasi banjir di Kalbar, Mensos, Tri Rismaharini menyatakan potensi non kekayaan alam di Kalbar tinggi sekali.
Ia juga berjanji akan membantu memasarkan kerajinan lokal Kalbar. Risma juga mengaku mengkoleksi hasil kerajinan Indonesia di kantor Kemensos.
“Saya akan mencoba bantu memasarkan kerajinan Kalbar, baik secara online maupun offline. Hampir semua kerajinan di Indonesia ada di Kantor Kemensos RI. Saya pesan tikar lampit dari Kalbar dan ternyata banyak tamu saya yang tertarik,” ungkap Mensos RI.
Selain itu, selama di Kalbar ia juga mengadakan pemadanan Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Ia menilai ada lebih dari 11.000 penerima manfaat yang belum menerima bantuan sebetulnya.
“Berdasarkan data, lebih dari 11.000 penerima manfaat, baik PKH maupun BNPT, belum menerima bantuan yang sebetulnya. Oleh karena itu, saya mengadakan pemadanan data,” jelas Tri Rismaharini, Kamis (4/11/2021).
Mensos RI akan mengkomunikasikan dengan Menteri BUMN RI dan Menteri Keuangan RI tentang kemungkinan memperluas jaringan bank penyalur dana bansos.
Kemudian, ia meminta para pemangku kepentingan untuk mempercepat penyaluran Bansos PKH dan BPNT yang masih tertunda. Tujuannya agar penerima bantuan bisa merasakan kehadiran negara, terlebih di saat pandemi seperti saat ini.
Di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat menyampaikan jika seharusnya bansos bisa melalui BPD.
” Penyaluran bantuan sosial harusnya bisa melalui BPD, karena tersebar ke seluruh penjuru Kalbar. Kami juga akan mengusulkan bantuan bagi anak yatim, piatu, yatim piatu yang kehilangan orang tua karena Covid-19 kepada Kemensos,” terang Gubernur, Sutarmidji.