Lintas Kalbar

Demonstran di Gedung DPRD Kalbar Ancam Bawa Massa Lebih Banyak

Demonstran di Gedung DPRD Kalbar Ancam Bawa Massa Lebih Banyak
Ketua Umum HMI Cabang Pontianak, Hefni Maulana (Foto: Faisal Gencil News)

Gencil News – Aliansi mahasiswa di Pontianak yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berbondong-bondong datangi gedung DPRD Kalimantan Barat sejak Senin 11 April 2022 pagi.

Ketua Umum HMI Cabang Kota Pontianak, Hefni Maulana menyebut aksi ini akan dilakukan selama 3 hari. Aksi tersebut untuk menyampaikan beberapa tuntutan atas kondisi di Indonesia saat ini. Mulai dari mahalnya minyak goreng hingga penolakan 3 periode jabatan presiden Jokowi.

“Karena yang akan melakukan tuntutan itu bukan hanya kita hari ini. Tapi akan ada beberapa tuntutan lagi dari organisasi lain, besok ada dan rabu juga ada. Ya minimal tuntutan-tuntutan itu diterima dan disampaikan ke masyarakat bahwa mereka itu bekerja,” ungkapnya, Senin (11/4).

Baca juga   Bawaslu Tertibkan Alat Peraga Kampanye

Kemudian ini menegaskan akan membawa gelombang massa yang lebih banyak apabila pemangku jabatan tidak menanggapi tuntutannya. Menurutnya akan ada aksi 11 berikutnya dengan angka yang lebih besar.

“Mahasiswa akan turun lagi dengan angka yang lebih besar, tanggal 11 april ini adalah pengingat bahwa akan ada 11 mei, akanada 11 juni dan juli dengan jumlah yang besar. Dan itu saya pastikan gelombang massa yang lebih besar jika tuntutan ini tidak di jawab lebih tenang oleh pemangku jabatan hari ini, ” paparnya.

Baca juga   Jalan Siduk, Sukadana dan Teluk Batang Dipastikan Tuntas Tahun 2023

Dalam aksi ini, demonstran sempat bersitegang dengan aparat kepolisian. Hal ini dikatakan Hefni karena ada oknum dewan yang memotong pembicaraan saat ia melakukan orasi.

Menurutnya perbuatan tersebut merusak simbol organisasinya karena secara etika berpolitik hal tersebut tidak baik.

“Tadi sempat tegang karena saya ketika bicara di potong, sayame wakili seluruh kader HMI cabang pontianak, harusnya secara etika ketika berpolitik saja itu tidak boleh memotong pembicaraan orang. Itu merusak simbol kami, itu justru dilakukan ibu dewan,” tegasnya.

Baca juga   Menteri PANRB Tunjuk Kalbar Jadi Hub Jaringan Inovasi Pelayanan Publik
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top