Scroll untuk baca artikel
Lintas Kalbar

DINKES Kalbar: Langkah Proaktif Hadapi Lonjakan Kasus DBD

×

DINKES Kalbar: Langkah Proaktif Hadapi Lonjakan Kasus DBD

Sebarkan artikel ini
Langkah Proaktif Hadapi Lonjakan Kasus DBD
Langkah Proaktif Hadapi Lonjakan Kasus DBD

Gencil News – Dinas Kesehatan (DINKES) Provinsi Kalimantan Barat melakukan langkah proaktif dalam menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang signifikan. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr. Izuddin Fathoni, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektor di Aula Khatulistiwa Husada II DINKES Kalbar pada Rabu (22/11).

Dalam rakor ini, dr. Izuddin Fathoni menyampaikan kekhawatiran terhadap peningkatan kasus DBD yang tercatat di sejumlah wilayah Kalimantan Barat. Data DINKES Kalbar mencatat bahwa kasus DBD mengalami peningkatan cukup tinggi pada minggu ke-47, terutama pada bulan Agustus, September, dan Oktober 2023.

Langkah strategis diambil dengan menggelar pertemuan lintas sektor, dihadiri oleh unsur Forkopomda dan berbagai instansi terkait. Fokus utama rakor adalah mendukung program “GERAK CEKAL,” yang melibatkan serangkaian kegiatan seperti Jumat Bersih (JB link), 3M larvasidasi, fogging terfokus, dan gerak antic (gerak amati jentik).

“Program cekal ini merupakan upaya bersama mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap DBD. Bersih-bersih lingkungan tanpa menunggu surat imbauan adalah salah satu upaya dini yang bisa terus kita gencarkan,” ungkap dr. Izuddin Fathoni.

Rakor ini juga bertujuan membangun sinergitas dan komitmen dari seluruh unsur Forkopomda guna mensukseskan program “GERAK CEKAL.” Dalam pertemuan tersebut, dr. Izuddin mengajak masyarakat untuk aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sekolah, perkantoran, tempat umum, dan rumah ibadah. Upaya ini dianjurkan dilakukan setiap minggu sekali.

“Serta yang tak kalah penting adalah memantau jentik di lingkungan masing-masing dan membentuk Tim Kerja Operasional (pokjanal) DBD,” tambahnya.

Langkah-langkah konkret juga diambil dengan melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat serta Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar untuk membuat surat edaran ke sekolah-sekolah dari tingkat PAUD hingga pesantren. Adapun upaya yang dianjurkan mencakup pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus (menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas, menanam tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan cupang, memasang kawat nyamuk, dll) setiap minggu sekali, serta pemantauan jentik di lingkungan sekolah.

“Beberapa contoh upaya penanggulangan DBD yang bisa kita lakukan saat beraktivitas di sekolah selama jam pelajaran,” pungkas dr. Izuddin Fathoni. Rakor ini diharapkan menjadi landasan bagi langkah-langkah nyata dalam menanggulangi penyebaran DBD dan menciptakan lingkungan yang bebas dari risiko penyakit ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *