Gencil News – Sektor pertanian memiliki peran krusial dalam membangun perekonomian nasional dan daerah.
Selain sebagai penyedia bahan pangan, sektor ini juga berperan penting dalam pengentasan kemiskinan, penyedia lapangan kerja, dan sumber pendapatan masyarakat.
Menyadari hal tersebut, Kementerian Pertanian melalui program Optimalisasi Lahan Rawa (OPLA) terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas lahan pertanian di rawa.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi rendahnya produksi dan produktivitas lahan rawa, serta meningkatkan pendapatan petani.
“Kegiatan Upaya Khusus Optimasi Lahan Rawa ini sangat penting, mengingat produksi dan produktivitas lahan pertanian di rawa masih rendah,” ujar Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, saat menghadiri Rapat Koordinasi dalam rangka Pendampingan Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui Optimasi Lahan Rawa (OPLA) di Wilayah Kalimantan Barat, Jumat (7/6/2024).
Harisson menjelaskan bahwa OPLA memiliki tiga komponen, yaitu:
- Tahap perencanaan: Meliputi Survei, Investigasi dan Desain (SID) yang sedang dilaksanakan oleh Universitas Tanjungpura.
- Pekerjaan konstruksi fisik: Dilaksanakan di Kabupaten/Kota.
- Pengolahan lahan: Dilaksanakan oleh petani.
“Agar pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan dengan baik, diperlukan sinergitas dan kerjasama yang baik diantara komponen tersebut,” jelas Harisson.
Lebih lanjut, Harisson menekankan pentingnya kemandirian pangan bagi Kalbar. Saat ini, Kalbar masih surplus beras, namun ia ingin agar kebutuhan pangan dapat dipenuhi sepenuhnya dari produksi dalam daerah.
“Kita berupaya meningkatkan produksi pertanian agar kebutuhan pangan masyarakat dapat dipenuhi dari kegiatan produksi dalam daerah. Artinya bisa swasembada pangan, jangan lagi mengimpor pangan dari negara luar,” terangnya.
Upaya OPLA ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas lahan rawa, sehingga dapat mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian pangan di Kalbar.