Gencil News – Untuk yang kedua kalinya Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) kembali di selenggarakan di Institut Agama Islam Negreri (IAIN) Pontianak. BUAF yang ke 5 seharusnya di laksanakan tahun 2020. Akan tetapi karena persoalan pandemi baru bisa kembali di laksanakan di Tahun 2021.
Sebelumnya BUAF 4 telah di laksanakan Tahun 2019 di IAIN Samarinda, BUAF 3 dilaksanakan Tahun 2018 di IAIN Palangkaraya. BUAF 2 dilaksanakan Tahun 2017 di UIN Antarsari Banjarmasin, dan BUAF yang 1 di laksanakan Tahun 2016 di IAIN Pontianak.
BUAF 5 ini kembali di selenggarakan di IAIN Pontianak sebagai tuan rumah. Dengan agenda kegiatan desiminasi akademis hasil penelitian dan kajian ilmiah mahasiswa dan calon sarjana dari PTKIN se-Kalimantan khususnya. Serta perguruan tinggi lainnya di dalam dan luar negeri pada umumnya.
BUAF 5 di IAIN Pontianak mengundang partisipasi semua Mahasiswa dan calon sarjana. Untuk menyampaikan hasil kajian dan penelitian ilmiah dalam bentuk desiminasi (tulisan dan presentasi). Kegiatan ini terselenggara sejak tanggal 12 hingga 14 Oktober 2021.
Wakil Rektor tiga, Abdul Mukti selaku ketua panitia menerangkan terkait BUAF yang ke 5 di IAIN Pontianak. Semua isi komponen 100% sudah terkonfirmasi aman. Mulai dari tamu undangan dan semua petugas.
“Dalam agenda ini juga akan ada kegiatan menyusuri Sungai Kapuas khusus bagi peserta BUAF yang ke 5,” paparnya, Selasa (12/10/2021)
Pada kegiatan BUAF ini, Abdul Mukti menjelaska bahwa peserta yang hadir tidak hanya dari kalangan mahasiswa Pontianak akan tetapi mencakup dari luar kota dan luar negeri yaitu IAIN Pontianak khususnya, IAIN Palangkaraya, UIN Angkasari Banjarmasin,dan UIN Samarinda.
Proses persiapan panitia
Sementara yang berasal dari luar PTKIN yaitu Sumatera,Jawa,dan Nusa tenggara barat,dan Perguruan Tinggi umum di luar lingkungan PTKIN yaitu Untan,dan Poltekes Muhammadiyah.
“Bahkan luar negeri yang meminta untuk ikut serta pada kegiatan BUAF ini ada Malaysia, Brunai Darussalam,dan Thailand berlangsung secara onlaine,” paparnya
Dengan itu, ia mengungkapkan jika BUAF membuka diri untuk keterlibatan aktif dari mahasiswa dan calon sarjana dari luar PTKIN se-Kalimantan Barat. Baik perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri.
“Tentunya tidak mudah untuk mempersiapkan acara ini karena mengingatkan masih pandemi,” ujarnya
Sebagai tuan rumah yang ke-2 yaitu, ia berharap Pontianak ini menjadi incyber tentunya harus lebih baik dan lebih maju karena putaran ke-2 di Pontianak tentu ada sejarah baru.
Citizen Report: Fadila dan Alfia