Gencil News – Pandemi COVID-19 telah mengubah dan memperlambat perekonomian dunia, sehingga negara-negara di dunia harus inovatif dan kreatif untuk menghidupkan kembali perekonomiannya, termasuk Indonesia.
Menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah Kalbar bekerjasama dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk mampu memberikan ide dan gagasan yang inovatif dan kreatif di masa pandemi COVID-19. Beberapa inovasi tersebut disampaikan Presiden ICMI Arif Satria dalam presentasi publik bertajuk “Dikti dan Transformasi Bangsa di Era New Normal”.”.
“Ciri New Normal Economy yang pertama yaitu Agromaritim sebagai fokus pembangunan berkelanjutan. Kedua, desa sebagai pusat pertumbuhan baru berbasiskan keunggulan lokal. Ketiga, ekonomi digital untuk meningkatkan efisiensi dan akses sumber daya,” ujar Ketua Umum ICMI yang juga Rektor IPB University.
Prof Arif juga menyebutkan ekonomi moral sebagai fondasi ketangguhan sosial ekonomi, serta ekonomi hijau/biru untuk meningkatkan nilai tambah dan produksi berkelanjutan. Perilaku sehat dan hijau (green) untuk mendukung konsumsi yang berkelanjutan dan inovasi sebagai penggerak techno-sociopreneurship di masyarakat harus didongkrak.
Sementara itu di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengajak Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), baik di tingkat pusat dan daerah, untuk ikut ambil bagian dalam pemberdayaan desa, ketahanan pangan, serta menjadikan desa basis pertumbuhan di Provinsi Kalimantan Barat.
“Kita berharap desa bisa menjadi basis dari pertumbuhan dalam segala hal. Perlu ada kontribusi pemikiran intelektual dalam mewujudkan desa yang maju dan mandiri. Bersama-sama kita bersinergi,” ungkap Gubernur Kalbar saat menghadiri Kuliah Umum dan Penandatanganan Kerjasama antara Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) serta Penandatanganan Kerjasama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), di Gedung Conference Ruang Theater I Universitas Tanjungpura, Senin (7/3/2022).
Beberapa inovasi yang disebutkan oleh Ketua ICMI sudah lebih dulu dilakukan Pemprov Kalbar, seperti BUMDes untuk membangun Desa menjadi Desa Mandiri.
“Ketua Umum ICMI juga menjabarkan BUMDes menjadi holding untuk setiap usaha kecil dan mikro menengah di desa itu sendiri. BUMDes tidak perlu lagi mencari modal, karena 30% dari Dana Desa diperuntukkan modal BUMDes,” ujar Sutarmidji.
Turut hadir dalam acara tersebut yakni Rektor Universitas Tanjungpura, Garuda Wiko, Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan perwakilan Universitas Airlangga, Universitas Majalengka, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Gorontalo, Universitas Negeri padang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Terbuka, serta Ketua ICMI Kalbar, Thamrin Usman.