Gencil News – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson bersama Pj. Ketua PKK Provinsi Kalbar Windy Prihastari Harisson dan rombongan menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kantor Camat Entikong di sela – sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Sanggau dalam rangka meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.
Dalam kunjungannya tersebut, Pj Gubernur juga menyerahkan bantuan kepada ibu hamil, anak baduta, dan calon ibu dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di wilayah perbatasan.
Tidak hanya itu, bantuan paket alat sekolah PAUD juga diserahkan di Balai Ngudungk Kantor Camat Entikong, Jumat (4/10/2024).
Aksi Sosial ini merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya anak usia dini di wilayah perbatasan.
“Bantuan untuk ibu hamil dan anak-anak baduta ini diberikan agar anak-anak tidak stunting. Ada juga bantuan dari Bunda PAUD untuk anak-anak PAUD agar mereka menjadi anak-anak pintar, sehat, cerdas, unggul, siap untuk menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045,” ungkap Harisson.
Lebih lanjut, Harisson menyampaikan bahwa penurunan angka stunting memerlukan sinergi dan kerjasama lintas sektor dan semua pihak.
“Untuk menurunkan stunting ini perlu adanya kerjasama antar instansi dan perangkat daerah, semua perangkat daerah harus bergerak dan bersinergi,” tegasnya.
Harisson juga menyoroti perbedaan data terkait angka stunting di Kalimantan Barat.
“Angka stunting di Kalbar saat ini 24,5 persen. Target 2024 ini harusnya 18 persen. Kalau menurut Survei Gizi Indonesia itu 24,5 persen, tetapi menurut data dari kader Posyandu dan tenaga kesehatan kita di posyandu di desa-desa kita sebenarnya sudah 14,3 persen,” jelasnya.
Yuna Maranata, salah satu siswi SMP 4 Entikong Serangkan yang menerima bantuan tersebut, mengucapkan terima kasih kepada Pj Gubernur dan berharap bantuan tersebut dapat diterima secara berkelanjutan.
“Terima kasih kepada Pak Pj Gubernur, semoga bantuan ini bisa diterima setiap bulan.” ujarnya.
Kunjungan kerja Pj Gubernur ke Entikong ini diharapkan dapat memacu upaya percepatan penurunan stunting dan peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini di wilayah perbatasan.
Sinergi dan kolaborasi antar berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berkualitas.
