Gencil News – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar masih rendah (67,65) dibandingkan dengan rata-rata nasional. Gubernur Kalbar langsung meminta kepada jajarannya untuk fokus pada data dan segera menyusun program sesuai kebutuhan.
“Kalbar itu akumulasi dari kabupaten dan kota, misalnya Kayong Utara yang baru (62,65) dilihat sektor apa yang lemah. Harusnya ada program provinsi di sana. Kabupaten/kota juga harus ada program untuk meningkatkan nilai IPM. Saya minta Bupati/Walikota harus fokus pada data,” pinta Gubernur Kalbar.
Gubernur Kalbar melihat angka kemiskinan di kota sangat besar dikarenakan pekerjaan di daerah masih terbatas sehingga bertumpu pada kota.
“Nanti provinsi harus membuat segmen-segmen pertumbuhan di daerah, sehingga mereka tidak bertumpu mencari pekerjaan di kota. Tidak hanya di Kalbar, bahkan di seluruh Indonesia angka pengangguran di kota pasti lebih besar dari kabupaten, karena pekerjaan di daerah kadang terbatas,” jelasnya.
Pada tahun 2021 ini, Gubernur Kalbar akan melihat kinerja Kepala Perangkat Daerah Pemprov Kalbar tentang penyajian data dalam sektor ekonomi.
“Saya pastikan akan mempelajari data dari masing-masing Kepala Perangkat Daerah dan menyinkronkan data statistik dengan Bank Indonesia dalam hal ekonomi,” tegasnya.