Gencil News – Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson bersama jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, menerima kunjungan kerja Komisi V DPR RI yang dipimpin oleh Ketua Komisi V, Lasarus.
Kunjungan ini berlangsung di Hotel Qubu Resort, Kubu Raya, dengan tujuan utama melaksanakan fungsi pengawasan terhadap mitra kerja Komisi V DPR RI terkait persiapan infrastruktur dan transportasi di wilayah Kalimantan Barat.
Rombongan Komisi V DPR RI turut didampingi oleh sejumlah anggota dari berbagai fraksi serta mitra kerja, termasuk perwakilan Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, BMKG, serta BASARNAS.
Dalam pertemuan tersebut, mitra kerja Komisi V menyampaikan laporan perkembangan pembangunan infrastruktur dan transportasi di Kalimantan Barat. Acara juga diakhiri dengan peninjauan lapangan untuk mengevaluasi kondisi riil.
Pj Gubernur Harisson menjelaskan bahwa kondisi jalan provinsi di Kalimantan Barat terdiri dari 65 ruas jalan dengan total panjang 1.530,40 km, di mana 61,60% dalam kondisi mantap, sementara 38,41% membutuhkan perbaikan.
Sebanyak 82,43% jembatan di wilayah ini masih berupa struktur kayu dengan banyak yang memerlukan pemeliharaan intensif.
“Kami berharap kunjungan ini dapat mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya jalan dan jembatan, sehingga mendukung perekonomian daerah serta sektor strategis lainnya seperti pariwisata,” ujar Harisson
Harisson juga memaparkan langkah-langkah antisipasi menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, meliputi kelancaran transportasi, ketersediaan bahan pokok, dan kesiapan layanan publik.
“Koordinasi antar instansi menjadi kunci agar situasi tetap kondusif bagi masyarakat yang merayakan,” tambahnya.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menegaskan bahwa usulan Pemprov Kalbar akan menjadi bahan diskusi dalam penentuan program kerja 2025.
“Infrastruktur yang baik adalah mesin utama penggerak investasi dan pemerataan pembangunan,” ungkap Lasarus.
Ia juga menyoroti pentingnya perbaikan Pelabuhan Dwikora yang terdampak arus bongkar muat serta jembatan Kapuas II yang sering mengalami kemacetan. Rencana penambahan jalur penghubung menuju Tugu Alianyang juga menjadi perhatian.
“Semua temuan ini akan kami kaji untuk menghasilkan solusi konkret demi kemajuan Kalimantan Barat,” pungkasnya.