Perkembangan teknologi digital yang pesat, khususnya media sosial, memberikan peluang besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Bidang Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kalimantan Barat, Soni, pada Bimbingan Teknis Implementasi Germas di Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat Tahun 2024.
Soni mengungkapkan bahwa media sosial telah menjadi platform yang sangat efektif untuk menyampaikan edukasi kesehatan.
“Namun tingginya pengguna internet tak melulu sisi positif, ada juga sisi negatifnya. Banyak hoax yang bisa tersebar, hal tersebut karena cepatnya informasi yang tersebar luas,” ucapnya.
Namun, di balik potensi positifnya, media sosial juga menyimpan sejumlah tantangan, salah satunya adalah maraknya penyebaran hoaks.
“Informasi yang salah dapat menyesatkan masyarakat dan berdampak buruk pada kesehatan,” tegas Soni.
Untuk mengatasi masalah ini, Soni mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam menerima informasi yang beredar di media sosial.
“Hal ini sangat bagus, agar apa yang disampaikan informasi tersebut bisa valid dan menghindari hoax,” ujarnya.
Selain itu, Soni juga mendorong para tenaga kesehatan, seperti dokter dan perawat, untuk aktif membuat konten kesehatan di media sosial.
“Dengan adanya media sos, maka masyarakat bisa terbantu dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kesehatan mereka,” jelasnya.
Dengan pemanfaatan media sosial yang bijak, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan mengurangi penyebaran hoaks terkait kesehatan.
