Gencil News – Pada akhir masa jabatannya, Gubernur Kalbar Sutarmidji selain akan fokus pada perbaikan infrastruktur tahun 2022 dan 2023. Orang nomor satu di Kalbar ini juga menyampaikan infrastruktur pendidikan menjadi perhatian Pemprov Kalbar.
Hal ini bertujuan agar lama masa belajar atau sekolah bisa semakin baik. Karena menurutnya, lamanya masa belajar berpengaruh pada tinggi rendahnya IPM.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar rendah disebabkan lamanya masa belajar yang baru 7 tahun. Seharusnya, sudah di atas 8 tahun dan hal itu harus kita kejar,” terangnya saat menjadi narasumber seminar online yang bertajuk “Menakar Kepemimpinan 3 Tahun Gubernur Kalimantan Barat”, Senin (6/9/2021).
Tak hanya itu, Gubernur menilai masih perlu meningkatkan akses air bersih untuk masyarakat. Karena selama ini air bersih yang mutunya bagus berada di Kabupaten Bengkayang dan Kota Pontianak dan sudah mencapai 86%.
Sedangkan untuk mutu air bersih pada daerah lain masih di bawah 60%, bahkan di bawah 50%.
“Sehingga dalam 2 tahun kedepan, kami akan meningkatkan akses air bersih yang seharusnya di atas 60%. Perlu ada kolaborasi investasi untuk membangun PDAM dengan kemampuan 300 liter/detik, seperti pembangunan jaringan oleh pemerintah pusat,” jelas Gubernur.
Beberapa program yang sudah berjalan selama 3 tahun kepemimpinan Gubernur, yaitu:
- Komitmen dalam mendukung peningkatan IPM Kalbar berupa membebaskan iuran murid SMA/SMK, Pembangunan Sekolah Menengah Unggulan, Perbaikan dan peningkatan bangunan sekolah serta pembangunan asrama.
- Pembangunan Rumah Sakit Dokter Soedarso memasuki tahap 3 dan rencana akan diresmikan pada tahun 2022, Pembangunan dan operasional Rumah Sakit Pratama di Kalbar.
- Pembangunan Kantor Gubernur 6 Lantai (Progres pengerjaan 19,12%), Pembangunan gedung sertifikasi tenaga kerja berlokasi di Jalan A.R. Saleh Pontianak, Pembangunan Jembatan Korek, dan lain-lain.
- Percepatan pelayanan dasar listrik untuk desa gelap gulita.
- Pembangunan Pelabuhan Terminal Kijing