Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi dengan rutin mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Rakor tersebut dipimpin oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, secara virtual dan dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson dari Ruang DAR Kantor Gubernur Kalbar.
Tomsi Tohir memaparkan bahwa sepanjang tahun 2024, inflasi nasional berhasil ditutup di angka 1,57%, capaian terbaik dalam sejarah Indonesia Merdeka.
“Ini merupakan angka terbaik yang pernah kita capai. Tentunya, keberhasilan ini adalah hasil kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Terima kasih atas kontribusinya,” ucapnya.
Pada Desember 2024, inflasi bulanan tercatat sebesar 0,44%. Komponen inti menyumbang inflasi sebesar 0,17%, sedangkan komponen bergejolak memberikan andil sebesar 2,04%.
Secara keseluruhan, komponen inti mencatat inflasi sebesar 2,26% sepanjang tahun, sementara komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,56%.
Beberapa komoditas yang menjadi pemicu inflasi sepanjang 2024 adalah emas perhiasan, sigaret kretek mesin, kopi bubuk, bawang merah, daging ayam ras, dan ikan segar.
Sebaliknya, komoditas seperti cabai merah, tomat, cabai rawit, telur ayam ras, tarif angkutan udara, dan daging ayam ras menjadi penyumbang deflasi terbesar.
Tomsi menekankan pentingnya pengawasan terhadap komoditas strategis ini untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
Pj Gubernur Kalbar Harisson menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap program pengendalian inflasi di daerah.
“Keberhasilan ini adalah bukti kerja sama yang baik, tetapi tantangan ke depan masih ada. Kami akan terus berupaya mempertahankan stabilitas harga dan ekonomi melalui evaluasi berkala,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen untuk memperkuat koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta meningkatkan program-program strategis dalam menjaga keseimbangan harga kebutuhan pokok di wilayahnya.
Meskipun hasil pengendalian inflasi tahun 2024 cukup menggembirakan, dinamika global tetap menjadi tantangan yang harus diantisipasi.
Oleh karena itu, Pemprov Kalbar akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Pusat, untuk memastikan keberlanjutan program pengendalian inflasi.