Scroll untuk baca artikel
Lintas Kalbar

Pertumbuhan Ekonomi Kalbar Capai 4,98 Persen di Triwulan I 2024

×

Pertumbuhan Ekonomi Kalbar Capai 4,98 Persen di Triwulan I 2024

Sebarkan artikel ini
Pj Gubernur Kalbar, Harisson saat Penyampaian Laporan Evaluasi Kinerja Tahap III di hadapan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Selasa (11/6/2024).

Gencil News – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat (Kalbar) pada Triwulan I 2024 mencapai 4,98%, sedikit di bawah rata-rata nasional 5,11%.

Hal ini diungkapkan oleh Pj Gubernur Kalbar, Harisson dalam Penyampaian Laporan Evaluasi Kinerja Tahap III di hadapan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Selasa (11/6/2024).

Meskipun di bawah rata-rata nasional, Pj Gubernur tetap bersyukur atas pencapaian ini, mengingat berbagai tantangan yang dihadapi.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar pihak untuk meningkatkan kinerja di berbagai sektor, termasuk penanganan stunting dan kemiskinan.

Pj Gubernur Harisson menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Kalbar masih menjadi perhatian utama. Pada periode Januari – April 2024, dari 160.383 balita yang diukur, terdapat 24.013 balita mengalami stunting.

“Dari jumlah tersebut, 14.892 balita telah mendapatkan intervensi dan 9.121 dinyatakan lepas stunting,” jelas Harisson.

Upaya Menekan Inflasi dan Pengangguran

Selain stunting, Pj Gubernur Harisson juga memaparkan upaya pemerintah dalam menekan inflasi dan pengangguran di Kalbar.

Inflasi di Kalbar secara month to month Mei 2024 mengalami penurunan menjadi 0,16%, namun secara year to year mengalami sedikit kenaikan menjadi 2,84%, menempatkan Kalbar pada posisi ke-17 terendah secara nasional.

Komoditas pendorong inflasi antara lain beras, daging ayam ras, dan sawi hijau, sedangkan komoditas penahan laju inflasi adalah ikan kembung dan telur ayam ras.

Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka di Kalbar sebesar 5,05%, turun 0,06% dari tahun 2022. Tertinggi di Kota Pontianak (8,92%) dan terendah di Kabupaten Kapuas Hulu (2,19%).

Jumlah penduduk Kalbar yang mengalami kemiskinan ekstrem sebanyak 34.982 jiwa atau 0,99%, turun 38.360 jiwa atau 0,42% dari tahun 2022. Angka ini lebih rendah dari angka nasional 1,12%.

Di bidang kesehatan, Pj Gubernur Harisson menyampaikan bahwa jumlah dokter spesialis di RSUD dr. Soedarso pada tahun 2024 adalah 93 orang, namun masih terdapat kekurangan 26 dokter spesialis lainnya.