Scroll untuk baca artikel
Lintas Kalbar

Pj Gubernur Kalbar Pantau Pelayanan Pasien DBD di RSUD Soedarso

×

Pj Gubernur Kalbar Pantau Pelayanan Pasien DBD di RSUD Soedarso

Sebarkan artikel ini
"Saya kesini ingin melihat langsung Pelayanan Rumah Sakit dr. Soedarso, juga melihat pasien-pasien demam berdarah, terutama pasien anak. Saya ingin memastikan bahwa pasien-pasien ini benar-benar dirawat dengan baik, dan kita sudah lihat tadi bahwa rumah sakit sudah melakukan pelayanan dengan sangat baik," ungkap Pj. Gubernur.
Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau pelayanan pasien DBD di RSUD dr. Soedarso. Pj. Gubernur dan Pj. Ketua TP-PKK Kalbar didampingi Direktur RSUD dr. Soedarso, Harry Agung Tjahyadi berbincang dengan orang tua pasien dan memastikan bahwa anak-anak yang terkena DBD ini mendapatkan pelayanan yang baik.

Gencil News – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson bersama Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari Harisson mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso, Sabtu (4/11/2023).

Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau pelayanan pasien DBD di RSUD dr. Soedarso. Pj. Gubernur dan Pj. Ketua TP-PKK Kalbar didampingi Direktur RSUD dr. Soedarso, Harry Agung Tjahyadi berbincang dengan orang tua pasien dan memastikan bahwa anak-anak yang terkena DBD ini mendapatkan pelayanan yang baik.

“Saya kesini ingin melihat langsung Pelayanan Rumah Sakit dr. Soedarso, juga melihat pasien-pasien demam berdarah, terutama pasien anak. Saya ingin memastikan bahwa pasien-pasien ini benar-benar dirawat dengan baik, dan kita sudah lihat tadi bahwa rumah sakit sudah melakukan pelayanan dengan sangat baik,” ungkap Pj. Gubernur.

Dalam beberapa bulan terakhir, Kalbar mengalami lonjakan pada kasus DBD. Menanggapi hal tersebut, Harisson berharap Pemerintah Daerah di seluruh Kalbar dapat mengantisipasi dengan melakukan aksi terhadap pembersihan lingkungan.

“Kasus demam berdarah ini kan memang sekarang sedang meningkat di Kalbar. Jadi ada beberapa daerah malah yang tingkat kematiannya itu sudah di angka 4 (empat) persen, dan ini saya harap nanti seluruh Pemerintah Daerah benar-benar melakukan langkah-langkah untuk melakukan pengendalian terhadap DBD ini dengan melakukan kegiatan gotong-royong, pemberantasan sarang nyamuk dan pembersihan lingkungan,” harapnya kepada seluruh stakeholder.

Dirinya meminta kepada seluruh Pemerintah Daerah juga terhadap rumah sakit yang dapat mempersiapkan fasilitas rumah sakit dan memberikan pelayanan yang terbaik.

“Disisi lain kita memang harus mempersiapkan rumah sakit, agar pelayanan dapat dilakukan dengan baik terhadap pasien-pasien DBD,” ujarnya.

Harisson juga meminta Dinas Kesehatan Kalbar untuk terus melakukan penyuluhan atau melaksanakan promosi kesehatan terkait DBD ini kepada masyarakat dan memberitahukan tanda-tanda gejala pada kasus DBD.

“Untuk Dinas Kesehatan juga harus terus melakukan promosi kesehatan, penyuluhan, memberitahukan kepada masyarakat jika di rumah ada anaknya yang menderita demam berdarah dengue, mereka harus mengenali tanda-tanda bahaya. Artinya kalau tanda-tanda bahaya ini timbul maka harus secepatnya dibawa ke rumah sakit, jangan sampai dibawa ke rumah sakit itu sudah dalam keadaan kondisi yang berat, sudah mengalami shock sehingga nanti bisa tidak tertolong,” jelas Harisson.

Terkait kasus DBD di Kalbar, Pj. Gubernur memperhatikan banyaknya anak-anak di usia sekolah yang terkena penyakit DBD, maka dari itu dirinya mengajak kepada seluruh stakeholder maupun Jajaran Sekolah untuk memperhatikan lingkungan di Sekolah.

“Jadi saya perhatikan pada saat Pandemi Covid-19, kasus DBD ini bisa dikatakan tidak ada, namun setelah pandemi covid-19 menjadi endemi dan anak-anak kembali ke sekolah ternyata kasus DBD ini meningkat. Untuk itu sebenarnya penting bagi kita untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (fogging atau pengasapan) dan juga harus diperhatikan secara khusus di sekolah-sekolah,” tuturnya.

Pj. Gubernur berharap dengan upaya-upaya yang dilakukan bersama oleh semua pihak, kasus DBD di Kalbar dapat dikendalikan dan tidak menimbulkan korban jiwa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *