Gencil News – Provinsi Kalbar tengah jajaki potensi kerjasama dengan Republik Rakyat China. Provinsi Kalbar yang memiliki sepuluh komoditi ekspor, diharapkan mampu dapat bekerjasama dengan Republik Rakyat China.
“Untuk sekarang ini, Kalimantan Barat telah melakukan ekspor terdiri dari sepuluh komoditi salah satunya yaitu, bauksit, CPO, serta bahan tambang lainnya. Tak hanya di bidang pertambangan, sektor pariwisata juga kita sebenarnya mampu untuk melakukan kerja sama yang baik dengan China,” ungkap Wagub Ria Norsan.
Wagub menambahkan bahwa Kalbar dan China memiliki banyak kesamaan. Masyarakat Kalbar suka dengan kuliner, sama halnya dengan masyarakat China. “Mereka senang dengan suasana pantai begitu juga dengan kita sebaliknya,” ujar Ria Norsan.
Mantan Bupati Mempawah ini menyampaikan, beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait kerja sama akan ditindaklanjuti.
Terlebih tentang kendala ekspor impor Kalbar, kata dia, terutama yang punya kendali di sana. Sebagaimana diketahui, Nilai ekspor dari Kalimantan Barat pada Februari 2021 mengalami peningkatan dibanding Januari 2021 sebesar 17,68 persen.
Namun nilai ekspor Kalimantan Barat ke Tiongkok sejak Januari-Februari 2021, yaitu USD 95,19 juta menurun dari nilai ekspor pada periode yang sama di tahun 2020 sebesar USD 97,91 juta atau menurun sekitar 2,78 persen.
“Makanya kita minta bantu dengan Duta Besar untuk Republik Indonesia yang ada di Beijing, untuk memfasilitasi kita dalam hal regulasi,” ujarnya.
Norsan mengatakan kerja sama yang akan dijalin dengan China ke depannya tidak hanya sektor pertambangan saja. Dia menjelaskan pertimbangannya adalah karena China merupakan negara perdagangan terbesar dan jumlah masyarakat terbesar di dunia.
“Jadi, kita harus berupaya sebisanya tidak hanya di bidang pertambangan saja, di bidang perikanan misalnya, ikan arwana, kemudian sarang walet yang menjadi primadona di China ditambah lagi dengan pengolahannya yang baik, sehingga harganya pun cukup mahal,” tutupnya.