Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr. Erna Yulianti, resmi membuka kegiatan Orientasi Skrining Hipotiroid Kongenital di Ballroom Hotel Gajah Mada Pontianak pada Senin (21/10/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bayi baru lahir melalui skrining dini hipotiroid kongenital, yang dapat berdampak besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak.\
Pada acara ini, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menggandeng berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Kesehatan dari Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kubu Raya, RSUD dan RS Swasta, UPT Labkes Provinsi, IDAI Kalbar, IBI Kalbar, serta beberapa bidan mandiri di wilayah Kalimantan Barat. Partisipasi berbagai unsur ini bertujuan memperkuat sinergi dalam mendeteksi hipotiroid kongenital pada bayi.
Pentingnya Skrining Dini Hipotiroid Kongenital pada Bayi
Dalam sambutannya, dr. Erna menekankan pentingnya skrining ini. “Hipotiroid kongenital harus dideteksi sejak dini karena berdampak signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Keterlambatan penanganan bisa menyebabkan gangguan fisik dan mental berkelanjutan,” jelasnya.
Hipotiroid kongenital, kondisi yang jarang namun serius, dapat menghambat perkembangan otak dan pertumbuhan jika tidak segera dideteksi dan diatasi. Skrining dini menjadi langkah krusial yang memastikan bayi mendapatkan intervensi tepat waktu.
“Dimana Hipotiroid kongenital merupakan kondisi yang perlu dideteksi sejak dini, karena berdampak signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Keterlambatan dalam penanganan kondisi ini dapat menyebabkan gangguan fisik dan mental yang berkelanjutan,” jelas Kadiskes Prov. Kalbar.
Kadiskes Provinsi Kalbar menyampaikan apresiasi kepada tenaga medis, bidan, dan semua pihak yang telah berkomitmen mendukung program ini. Ia menegaskan bahwa kerja keras dan dedikasi mereka menjadi pilar utama kesuksesan skrining hipotiroid kongenital di Kalimantan Barat.
“Kerja keras dan dedikasi Anda semua adalah pilar utama keberhasilan program ini,” kata dr. Erna.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis para peserta, tetapi juga menjadi motivasi bagi tenaga medis untuk terus berinovasi dalam melayani masyarakat.
menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Terutama kepada para tenaga medis, bidan, dan semua pihak yang telah menunjukkan komitmennya dalam melaksanakan tugas mulia ini.
“Kerja keras dan dedikasi Anda semua adalah pilar utama keberhasilan program ini,” tegasnya.
Kadiskes turut berpesan agar orientasi ini tidak hanya sekedar menjadi ajang untuk meningkatkan pengetahuan teknis, namun juga menjadi momen refleksi dan motivasi bagi kita semua untuk terus berinovasi dan berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
“Saya juga berharap, kegiatan ini dapat memperdalam pemahaman dan keterampilan dalam pelaksanaan skrining hipotiroid kongenital,” ucapnya.
“Sehingga kita bisa lebih efektif dalam mendeteksi dan menangani kondisi ini sejak dini,” sambungnya.
Lebih jauh, dr. Erna juga mengingatkan akan pentingnya kolaborasi semua pihak, baik di tingkat pelayanan kesehatan, keluarga, maupun masyarakat luas. Menurutnya, kolaborasi yang baik akan memperkuat sistem pelayanan kesehatan, yang dapat berdampak positif dalam memastikan setiap bayi mendapatkan perhatian dan intervensi yang sesuai dengan kebutuhannya.
“Sekali lagi saya ingatkan, dalam upaya ini dibutuhkan sinergi yang kuat dan berkesinambungan,” imbuhnya.