Gencil News – Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji memberi catatan bagi Pemerintah Daerah yang menganggarkan biaya. Untuk penanganan Covid-19 melalui APBD harus benar-benar dipelototi penggunaanya.
Ia menegaskan penggunaan anggaran APBD yang telah dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten Kota harus sesuai penggunaannya jangan sampai tidak ada hasilnya.
“Ada lagi yang menjadi catatan Pemda pasti menganggarkan untuk Penanganan COVID-19 pada APBD. Saya minta plototi betul penggunaannya. Jangan penggunaannya asal saja, tapi tidak ada hasilnya itu yang buat repot,” tegas Midji usai meninjau Laboratorium PCR. Selasa (26/01/2021), Rumah Sakit TNI AU Kabupaten Kubu Raya.
Ia mengatakan melihat hasil pemeriksaan swab minggu lalu sudah membuatnya senang sebab rata-rata keterjangkitan dibawah 5 persen. Itu menandakan sudah bagus.
“Tapi sekarang naik lagi. Saya berharap minggu ini bertambah zona kuning minimal 4 . Kalau kita Semakin banyak melakukan tracing. Maka kita akan semakin tahu pergerakan kasus konfirmasi,” ujarnya.
Ia mengatakan masih ada Kabupaten yang sedikit mengirim sampel swab ke Provinsi. Seperti kabupaten Kubu Raya, Ketapang, Melawi , Sekadau yang masih lamban melakukan tracing.
“Mereka masih lamban melakukan tracing dan kirim swab kecil, kita ingin jaring orang yang masuk ke wilayah kota Pontianak. Supaya kita lebih tau sebaran kasusnya,” tegasnya.
Ia menegaskan kalau dalam satu bulan ini memang kurang perhatian dari Pemda. Maka Pemrov Kalbar bekerjasama dengan TNI Polri akan membuat TIM untuk pergi kedaerah seperti Kayong Utara untkk melakukan swab.
“Saya sudah capek ngasi tau, kepala dinas kesehatan Kayong Utara juga sudah dipanggil tapi nanti marah. Bilang Dinas Kesehatan Kayong tidak mengirim sampel, tapi memang begitu,” pungkasnya