Gencil News – Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyebut Kalbar memiliki peran penting untuk menjaga suhu bumi. Sebagai paru-paru dunia, Kalbar harus mampu menekan kenaikan suhu bumi melalui beberapa sektor.
“Peran Indonesia, terutama Kalbar, sangat penting dalam menekan kenaikan suhu bumi. Hal ini harus menjadi perhatian bersama karena Kalbar merupakan paru-paru dunia. Selain sektor hutan tutupan, Kalbar juga kaya akan wilayah hutan di daerah pesisir yang terkenal dengan hutan mangrove. Terdapat 177.023,738 Hektar (Ha) hutan mangrove yang tersebar di 7 kabupaten,” papar Sutarmidji pada acara Seminar Internasional Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan, Rabu (23/3/2022).
Menurutnya, selama ini masyarakat salah kaprah terkait lahan gambut. Lahan gambut sebenarnya berpotensi besar terhadap perekonomian.
“Potensi lahan gambut di Kalbar cukup luas yakni sekitar 1,72 Ha. Dampak dari asumsi yang salah tentang tanah gambut kerap terjadi saat pembukaan lahan baru. Padahal, berdasarkan penelitian, lahan gambut sangat baik mengatur air dalam tanah dan potensi ekonominya sangat besar,” jelasnya.
Sutarmidji menyayangkan, kondisi Kalbar yang memiliki banyak hutan mestinya dapat menurunkan suhu udara. Namun yang terjadi sebaliknya, suhu udara di Kalbar semakin panas.
“Kalimantan Barat memiliki banyak hutan. Seharusnya, kondisi ini mampu menurunkan suhu udara, tetapi yang terjadi justru sebaliknya, suhu udara terasa semakin panas. Untuk itu, saya mengajak untuk melakukan perbaikan terhadap dampak kerusakan lingkungan sedini mungkin. Mari, kita jaga bumi agar pembangunan berkelanjutan dapat diteruskan. Jika tidak dimulai dari sekarang, dampaknya akan terus kita rasakan sampai kapanpun,” pinta Gubernur
Dalam kesempatan yang sama, Dosen Program Magister SKSG UI Hanief Saha Ghafur berharap tindak lanjut dalam mempromosikan upaya-upaya memerangi perubahan iklim serta mengkomunikasikannya kepada masyarakat harus diupayakan sedini mungkin.
“Hal yang menjadi konsentrasi kita bersama adalah memperkuat jejaring dan support terhadap perubahan iklim supaya tidak menjadi ancaman bagi kehidupan manusia yang akan dating,” harap Hanif Saha Ghafur.