Gencil News – Sudah dua pekan lebih banjir merendam beberapa Kabupaten di Kalbar bahkan hampir separuh dari 14 Kabupaten Kota yang ada di Kalbar. Segala jenis bantuan diturunkan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar untuk korban terdampak banjir.
Tak hanya dari pemerintah, sejumlah pengusaha di Kalbar juga menyumbangkan bantuannya melalui pemprov Kalbar. Seperti yang dilakukan oleh asosiasi Pengusaha Kalbar Peduli yang saat ini menyumbangkan 22 ton beras kepada pemprov untuk disalurkan ke Kabupaten terdampak banjir.
Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan akan segera mengirim bantuan ini segera ke Kabupaten terdampak banjir.
“Nanti kita akan kumpulkan dan angkut secepatnya ke daerah terdampak banjir,” kata Sutarmidji usai Penyerahan Piagam Penghargaan atas bantuan banjir dan covid-19 di Pendopo Gubernur Kalbar kepada wartawan, Selasa (09/11/2021).
Sejauh ini Pengusaha Kalbar Peduli sejak Covid-19 turut serta membantu menyalurkan bantuan untuk korban banjir dan Covid-19.
Hingga saat ini, Gubernur Kalbar mengungkapkan upaya yang dilakukan pemprov adalah membantu korban banjir dengan menyalurkan segala bantuan dan tempat pengungsian.
“Kalau sekarang ini yang jelas karena pendangkalan sungai, sungai kapuas itu muaranya biasanya kalau tidak pasang itu 7 meter. Sekarang kalau tidak pasang sudah kurang lebih 4 meter, artinya sudah ada pendangkalan 2 meter,” papar Gubernur.
Sebab Banjir
Menurutnya, sedimentasi ini cepat terjadi akibat di hulu PETI dan alih fungsi lahan hutan .Ia menerangkan yang dulunya hutan ditanami berbagai jenis tapi saat ini hanya satu jenis tanaman saja.
“Saya sebenarnya tidak setuju dengan adanya Hutan Tanaman Industri (HTI), saya suruh cabut aja semua. HTI itu kalau 10 yang diberi ijin paling yang nanam hanya satu. Mereka tebang kayu dulu, habis kayu nya baru ditinggalkan,” jelasnya
Selain itu, sebelumnya Gubernur juga telah bertemu dengan asosiasi pengusaha perkebunan sawit. Ia menjelaskan jika pada pertemuan itu tidak menemukan keputusan pihak perkebunan sawit untuk turut membantu korban banjir.
“Kemarin saya bertemu dengan asosiasi pengusaha perkebunan sawit, alasannya banyak amat bilang aja gak mau bantu banjir. Saya usir aja mereka semua karena pertemuan itu tidak menemukan keputusan,” tegasnya.
Sikap dari asosiasi perkebunan sawit yang terdiri dari 20 pengusaha ini mengecewakan Gubernur dan masyarakat. Karena menurut Gubernur Sutarmidji sektor ini menjadi salah satu penyebab banjir. Hal ini karena adanya perubahan lahan.
“Mereka bagian dari yang membuat dampak sekarang, seenaknya sekarang alasan kebun mereka bukan pada lokasi banjir. Iya betul tapi yang namanya ekosistem itu satu kesatuan bukan terpisah,” berangnya
Sutarmidji menegaskan bahwa jangan hanya mencari kekayaan di Kalbar namun saat bencana menimpa tidak mau membantu.