Gencil News – Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalbar, Windy Prihastari Harisson secara resmi membuka agenda Designer Dispatch Service (DDS) Tahun 2024 di Hotel Golden Tulip Pontianak.
Acara ini bertujuan untuk mendampingi para pelaku usaha dalam mengembangkan desain produk yang berdaya saing di pasar global.
DDS merupakan program fasilitasi yang fokus pada pendampingan desainer kepada pelaku usaha. Program ini diharapkan dapat menghasilkan purwarupa produk ekspor berkualitas yang mampu bersaing di pasar internasional.
Dalam sambutannya, Windy menekankan pentingnya pengembangan industri Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata sebagai sektor pendapatan utama daerah.
“Agenda ini sangat penting, kita ingin mengembangkan industri Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata sebagai sektor pendapatan di daerah kita,” ujar Windy.
Pentingnya Pendampingan untuk UMKM Kalbar
Windy juga menjelaskan bahwa prinsip dari Ekonomi Kreatif adalah mengubah bahan mentah menjadi produk bernilai tambah. Sehingga UMKM Kalbar dapat dikenal di seluruh dunia.
Ia menegaskan perlunya pendampingan dari para narasumber yang hadir dalam acara ini.
“Kita melihat hasil-hasil produk mereka sudah sangat bagus. Apalagi didampingi selama 4 hari dan berkelanjutan nanti di bulan Oktober mengikuti pameran,” jelasnya.
Namun, Windy juga menyayangkan bahwa permintaan produk dari Meksiko tidak dapat terpenuhi karena kekurangan bahan baku dan perajin. Ia berjanji akan mendiskusikan masalah ini bersama forum UMKM Kalbar.
“Karena kurangnya bahan baku dan pengrajin sehingga mereka tidak bisa memenuhi permintaan ekspor produk tersebut. Nanti permasalahan-permasalahan itu akan kita diskusikan bersama forum UMKM Kalbar,” ucapnya.
Windy berharap program pendampingan perajin yang dilaksanakan ini tidak hanya dilakukan sekali. Tetapi harus berkelanjutan agar produk yang dihasilkan semakin berkualitas.
“Saya harap tidak hanya satu tahun sekali kegiatan seperti ini dilaksanakan, tapi harus ada beberapa kali program pendampingan. Sehingga banyak sekali yang bisa kita promosikan produk-produk tersebut,” harap Windy.
Windy juga mengaku telah menyiapkan beberapa strategi dalam aspek produksi, termasuk pelatihan dan pendampingan kepada perajin. Serta partisipasi dalam pameran-pameran lokal, nasional, dan internasional.
“Berbagai macam pameran kita selalu ikuti, itu yang harus kita gencarkan, dan terlebih lagi kita harus show up, flexing/pamerkan produksi wastra dan kerajinan kita agar orang luar tahu kita memiliki produk-produk yang berkualitas,” tutup Windy.