Gencil News – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan siaga menghadapi bencana banjir yang saat ini semakin meluas di sejumlah titik di wilayah tersebut.
“Banjir sudah merendam sejumlah titik di dalam kota dan sejumlah kecamatan daerah pesisir sungai,” kata Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan dalam keterangan resminya dikutip, Rabu (6/12/2023).
Gunawan mengatakan, pihaknya masih melakukan pemantauan dan pengumpulan data sambil menunggu laporan dari masing-masing kecamatan terdampak banjir.
Banjir yang telah terjadi sejak 27 November 2023 dengan kondisi mengalami pasang surut dan kedalaman air rata-rata 50 centimeter sampai dengan 1,5 meter.
Namun, karena intensitas curah hujan tinggi beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah daerah terendam banjir.
Gunawan menyebutkan dari hasil pantauan BPBD Kapuas Hulu di lapangan banjir melanda Kecamatan Boyan Tanjung, Kecamatan Bunut Hilir, Kecamatan Embaloh Hilir, Kecamatan Bika, Kecamatan Putussibau Selatan, dan Kecamatan Putussibau Utara.
Sementara sungai Boyan, sungai Semangut, sungai Mentebah, sungai Sibau, dan sungai Kapuas debit airnya mengalami peningkatan.
“Belum diketahui pasti jumlah rumah dan warga terdampak banjir sebab kami masih mengumpulkan data di lapangan dan menunggu laporan dari desa dan kecamatan,” ucap Gunawan.
Oleh sebab itu, Gunawan mengimbau kepada seluruh camat dan kepala desa serta kelurahan untuk segera menyampaikan laporan sesuai format yang telah disampaikan sebelumnya melalui surat edaran.
“Data itu penting sebagai dasar kami menyampaikan kepada pimpinan untuk mengambil langkah terutama penanganan dan penetapan status ketika terjadi bencana alam seperti ini,” kata Gunawan.
Berdasarkan data BPBD Kapuas Hulu, Rabu (29/11) banjir meredam Kecamatan Pengkadan dan Kecamatan Bika, tercatat 5.030 jiwa dari 1.678 kepala keluarga, sebanyak 78 fasilitas umum terdampak banjir, bahkan 1.105 rumah penduduk terendam banjir.
Di sisi lain, berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat (1/12) kemarin, terdapat 20 sekolah di Kapuas Hulu terpaksa diliburkan karena terdampak banjir, salah satunya yaitu SDN 03 Teluk Barak, SDN Tanjung Jati, dan sejumlah gedung sekolah di daerah pesisir sungai Kapuas.