Gencil News – Sebagian orang memilih untuk menahan kentut, namun lama orang menahan kentut tidak sama. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor termasuk makanan dan minuman yang dikonsumsi, aktivitas hormon, dan kondisi medis.
Bagaimanapun juga, menahan kentut membuat gas terperangkap di usus, membuatnya terus menumpuk dan memberi tekanan pada dinding usus besar sampai kamu mendapatkan cara untuk mengeluarkannya.
Menahan kentut biasanya tidak memicu efek atau dampak kesehatan yang serius dan berbahaya. Meski begitu, melepaskan kentut lebih baik daripada terus menahannya, sebab:
Kembung
Kembung terjadi ketika gas terperangkap di dalam usus yang membuat perut menjadi buncit. Tidak hanya dapat membuat kamu tampak seperti seseorang yang kelebihan berat badan, tapi juga membuatmu merasa tidak nyaman dalam berpakaian dan menjadi tidak percaya diri.
Risiko Divertikulitis
Dampak menahan kentut yang dilakukan berulang kali dapat meningkatkan risiko divertikulitis. Ini adalah kondisi peradangan atau pembengkakan kantong yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan, biasanya di usus besar, yang berkembang menjadi infeksi. Hasilnya, kamu akan merasa mual, muntah, sembelit, atau nyeri perut.
Menjadi Sendawa
Terkadang, kentut seolah menghilang dengan sendirinya. Ini karena tubuh dapat menyerap kembali gas untuk sementara waktu. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Digestive Diseases and Sciences, gas tetap akan menemukan jalan keluar, jika tidak melalui perut yang terasa kembung, maka gas akan keluar melalui sendawa atau dihembuskan dalam napas.
Menimbulkan Rasa Sakit
Dampak menahan kentut yang paling sering terjadi adalah peningkatan tekanan pada usus yang bisa menjadi menyakitkan. Rasa nyerinya bisa ringan hingga terasa menusuk dan tajam.