Mengikuti kebijakan pembatasan sosial yang diserukan pemerintah, warga Indonesia kini memilih untuk berolahraga di rumah lewat kelas-kelas online. Kalau kamu suka enggak mengikuti kelas olahraga lewat online?
Pembatasan sosial di tengah perebakan virus corona alias COVID-19 yang diserukan oleh pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Amerika, berdampak pula kepada sektor olahraga dan kebugaran.
Banyak sasana olahraga dan tempat kebugaran yang sepi, atau bahkan tutup karena mengikuti kebijakan pemerintah.
Meski tutup, sebagian studio kebugaran seperti Sana Studio di Jakarta mulai bereksperimen dengan hadirkan kelas olahraga online berbayar.
Pusat kebugaran yang telah berdiri sejak delapan tahun lalu ini menawarkan tiga kelas online perharinya.
Yang bisa diikuti melalui tautan khusus dengan membayar 50 ribu rupiah persesinya.
Olahraga dipimpin oleh satu orang instruktur yang akan memandu olahraga melalui metode video call di aplikasi Zoom.
“Surprisingly energi tetap bisa didapat melalui komen-komen yang dishare sama yang ikut. Tapi pasti ada glitch, pemirsanya pasti kayak ‘gambarnya suka kok berhenti? Kok putus-putus?” ujar Laila Munaf salah satu pendiri Sana Studio
Laila memilih menutup sementara studionya lantaran khawatir terhadap angka kasus Covid-19 di Jakarta yang terus bertambah.
Terinspirasi dari metode kelas olahraga online yang sudah cukup marak di mancanegara, Laila dan timnya sepakat uji coba perdana metode tersebut di tengah anjuran gerakan #dirumahaja.
Meski dengan resiko koneksi yang tidak sempurna, namun kelas ini tetap diminati penggemar olahraga. Dari pantauan VOA Indonesia, kelas core training online Sana Studio Selasa pagi diikuti sekitar 20 peserta.
Meski kadang terkendala audio yang tidak selalu jelas, namun peserta kelas nampak antusias mengikuti instruksi dari instrukturnya. Interaksi pun tetap bisa dilakukan melalui kolom komentar.
Fitri, 29 tahun, seorang karyawan perusahaan e-commerce yang kini harus bekerja dari rumah menjadi salah satu yang berlangganan mengikuti kelas-kelas olahraga onlinesemacam ini.
Ia rela membayar 50 ribu rupiah untuk mengikuti kelas onlinemeski banyak tutorial kelas yang bisa ditemukan gratis secara offline di internet. Baginya interaksi online dari instruktur memberi motivasi tersendiri.
“Soalnya emang aku ikut kelas itu lebih senang karena bisa bareng-bareng. Kalau sendiri itu awkward aja gitu,” kata ibu muda satu anak ini.
Gaya hidup aktif perempuan metropolitan seperti Fitri mendorong menjamurnya bisnis pusat kebugaran di ibu kota. Kelas-kelas olahraga seperti Sana Studio yang mematok harga 100 ribu hingga 160 ribu persesinya, biasanya ramai dikunjungi ratusan peserta setiap harinya.
Tidak heran di tengah ramainya isu Covid-19 dan kerja dari rumah, dengan segala kekurangannya opsi online workout tetap memiliki segmen pasarnya tersendiri.