Scroll untuk baca artikel
Mimbar Islam

Bunuh Diri Dalam Islam, Disiksa dengan Alat yang Dipakainya

×

Bunuh Diri Dalam Islam, Disiksa dengan Alat yang Dipakainya

Sebarkan artikel ini
Bunuh Diri Dalam Islam, Disiksa dengan Alat yang Dipakainya
Bunuh Diri Dalam Islam, Disiksa dengan Alat yang Dipakainya

Gencil News – Bunuh diri termasuk perbuatan yang dilarang dalam Islam. Menurut sebuah hadits, orang yang bunuh diri akan disiksa di Jahannam dengan alat yang dipakainya saat bunuh diri.

Hadis ini dikeluarkan oleh Imam Bukhari sebagaimana terdapat dalam Ash-Shahihain. Bukhari mengeluarkan hadits ini pada Kitab ke-76, kitab Pengobatan, dan bab ke-56, bab meminum racun, obat, dan hal-hal yang ditakuti darinya.

Dari Abu Hurairah RA, ia mengatakan, Nabi SAW bersabda,

“Siapa yang terjun dari gunung untuk bunuh diri, maka ia kelak di neraka Jahannam akan tetap terjun untuk selama-lamanya. Dan siapa yang makan racun untuk bunuh diri, maka racun itu akan tetap berada di tangan dan dijilatinya dalam neraka Jahannam untuk selama-lamanya. Dan siapa yang membunuh dirinya sendiri dengan senjata besi, maka besi itu akan tetap di tangannya untuk menikam perutnya dalam neraka Jahannam untuk selamanya.”

Imam Bukhari juga meriwayatkan hadits lain yang menyebut bahwa orang bunuh diri kelak akan disiksa di hari kiamat dengan alat yang ia gunakan itu. Hadits ini dikeluarkan Bukhari pada Kitab ke-78, Kitab Adab dan bab ke-44, bab hal-hal yang dilarang dalam menghina dan menghujat.

Baca juga  Bacaan Sujud Sahwi Ketika Lupa Rakaat Shalat Atau Tata Caranya

Dari Tsabit bin Adh-Dhahhak, salah seorang sahabat yang ikut bai’at oleh Nabi SAW di bawah pohon (Bai’atur Ridhwan) mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa yang bersumpah dengan agama selain Islam, maka ia termasuk dalam agama yang dipakainya bersumpah itu. Dan tidak dianggap nazar seseorang terhadap sesuatu yang tidak dimilikinya. Dan siapa yang membunuh dirinya dengan sebuah alat di dunia, akan disiksa di hari kiamat dengan alat itu. Dan siapa yang mengutuk seorang mukmin, maka sama dengan membunuhnya. Dan siapa yang menuduh berzina terhadap seorang mukmin, maka sama dengan membunuhnya.”

Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam menjelaskan dalam Taisirul-Allam Syarh Umdatul-Ahkam, hadits-hadits tersebut mengandung dalil pengharaman bagi manusia untuk bunuh diri. Sebab, menurutnya, hal itu bukan kekuasaan manusia melainkan kekuasaan Khaliq.

Baca juga  Jadwal Imsak Kota Depok 17 April 2022

Rasulullah SAW juga pernah mengisahkan salah seorang sahabatnya yang berujung masuk neraka ketika berperang melawan kaum musyrikin. Sebab, orang itu bunuh diri setelah terluka parah.

Hadits ini diriwayatkan dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idy. Ia menceritakan, Rasulullah SAW berhadapan dengan kaum musyrikin dalam perang, kemudian ketika Nabi SAW telah berkumpul dengan bala tentaranya, begitu pula dengan kaum musyrikin yang telah kembali kepada bala tentaranya, sedang ada dari sahabat Nabi SAW yang sangat hebat perjuangannya pada hari itu.

Serangannya benar-benar membuat para sahabat lainnya merasa kagum, mengejar musuh ke sana ke mari, memenggal dengan pedangnya, hingga para sahabat berkata, “Hari ini tiada seorang yang sehebat Fulan.”

Tiba-tiba Rasulullah SAW bersabda, “Ingatlah, dia calon penghuni neraka.”

Maka seorang sahabat berkata, “Aku akan menyelidiki keadaannya.”

Kemudian sahabat itu terus mengikutinya, baik ketika lari maupun berhenti. Tiba-tiba orang itu terluka parah, lalu ia tidak tahan menderita karena luka itu. Ia kemudian meletakkan pedangnya di tanah dengan ujung runcingnya berada di dada antara kedua teteknya, lalu ditekannya hingga mati bunuh diri.

Baca juga  Jadwal Buka Puasa dan Imsakiyah Kubu Raya Hari Ini 13 April 2023

Maka, segera sahabat yang melihatnya itu lari menemui Rasulullah SAW dan berkata, “Aku bersaksi bahwa engkau Rasulullah.”

Nabi SAW kemudian bertanya kepadanya, “Mengapa begitu?”

Dia menjawab, “Orang yang engkau sebut calon penghuni neraka itu. Karena kami ragu dan bingung mendengar berita itu, maka aku menyelidiki keadaannya. Kemudian, setelah ia terluka parah, ia ingin segera mati, lalu dia meletakkan pedangnya di tanah dengan ujung runcingnya berada di antara kedua teteknya kemudian ditekan sehingga ia mati bunuh diri.”

Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya adakalanya orang beramal dengan amalan ahli surga pada lahirnya yang terlihat orang, padahal ia ahli neraka, dan adakalanya seorang mengerjakan amal ahli neraka dalam pandangan orang, padahal ia ahli surga.”

Hadits tentang bunuh diri ini dikeluarkan oleh Bukhari dalam Kitab ke-56, Kitab Jihad dan bab ke-77, bab janganlah berkata seseorang mati syahid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *