Gencil News – Hari pernikahan, momen sakral di mana dua insan berikrar menyatukan hati dan membangun bahtera rumah tangga.
Di balik gemuruh sukacita dan hangatnya suasana, terpancar doa-doa yang dipanjatkan, harapan-harapan yang digantungkan setinggi langit.
Bacaan doa menjelang pernikahan, tak sekadar rangkaian kalimat, namun denyut cinta dan penyerahan kepada Sang Maha Pencipta.
Setiap kata yang dibisikkan, setiap sujud yang dilayangkan, adalah ungkapan syukur atas anugerah cinta dan permohonan doa untuk kelanggengan kebahagiaan.
Menyelami Makna, Merasakan Kekhidmatan
Ada beragam doa yang dipanjatkan menjelang pernikahan, tergantung adat dan tradisi masing-masing. Namun, esensi yang terkandung di dalamnya senantiasa sama: memohon keberkahan, cinta yang tak lekang, serta rumah tangga yang harmonis.
Di antara doa-doa yang kerap dilantunkan, terdapat:
- Doa Khutbahul Hajah: Diucapkan oleh mempelai pria sebelum akad nikah, berisi permohonan petunjuk dan perlindungan dari segala keburukan.
- Doa Memohon Keharmonisan Rumah Tangga: Diucapkan bersama oleh kedua mempelai, berisi harapan agar dilimpahkan cinta, kasih sayang, dan kerukunan.
- Doa Memohon Keturunan yang Saleh: Diucapkan setelah akad nikah, berisi harapan agar dikaruniai anak-anak yang sholeh dan sholehah.
Membaca dan memahami makna di balik setiap doa, tak ubahnya menyelami kedalaman cinta yang disatukan. Kekhidmatan pun tercipta, menyempurnakan momen sakral sebelum melangkah ke gerbang pernikahan.
Doa Pengantin Pria kepada Pasangannya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
Arab Latin: “Alaahumma inni as-aluka khoirohaa, wakhoiro maa jabaltahaa ‘alaihi, wa-a’uuzubika min syarrihaa, wasyarrimaa jabaltahaa ‘alaihi.”
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan perempuan atau budak ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kejelekan perempuan atau budak ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya.”
Ada doa lain yang bisa diamalkan juga dijelaskan dalam Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi. Berikut beberapa di antaranya.
