Scroll untuk baca artikel
Mimbar Islam

Masih Semangatkah Anda Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan?

×

Masih Semangatkah Anda Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan?

Sebarkan artikel ini
Masih Semangatkah Anda Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan?
Masih Semangatkah Anda Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan?

Gencil News – Masih Semangatkah Anda Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan? Bulan Ramadhan telah berlalu hampir setengah bulan.

Tapi kalau kita perhatikan fenomena yang ada di masyarakat kita, terutama ibadah sholat Tarowih yang dilakukan di masjid-masjid, hampir mengalami penurunan.

Di awal Ramadhan kemarin yang terlihat masih banyak, sekarang tampak berkurang.

Tentu kita bertanya-tanya: “Ada apa ya?”

Padahal kita semuanya tahu, bahwa Rosululloh sholallohu ’alaihi wa sallam telah menerangkan tentang keutamaan menegakkan sholat malam di bulan Ramadhan (yakni sholat Tarowih) tersebut.

Beliau shollallohu alaihi wa sallam juga bersabda:

من قام رمضان إيمانا واحتسابا، غفر له ما تقدم من ذنبه

“Barangsiapa menegakkan sholat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala kepada Alloh, lniscaya Alloh akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

(HR. Al-Bukhari no. 2009 dan Muslim no. 759, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu) 

Hal itu menunjukkan besarnya keutamaan sholat Tarowih itu.

Kemudian perhatikanlah para Salafus Sholih (yakni generasi di masa para Sahabat Nabi, para Tabi’in dan Atba’ut Tabi’in).

Baca juga  PLN Beri Diskon Untuk Tambah Daya Listrik , Ini Caranya

Mereka itu, adalah generasi terbaik dalam segala hal. Termasuk dalam pengamalan sholat Tarowih Ini.

Andaikan kita mau memperhatikan dan membandingkan diri kita dengan ibadah Sholat Tarowih mereka, tentu ibadah kita itu tidak ada apa-apanya.

Ya, perhatikanlah riwayat-riwayat yang menjelaskan tentang keadaan ibadah mereka, semoga hal ini memotivasi kita, untuk menjadi lebih baik lagi.

As-Saib bin Yazid rahimahullah pernah berkata: 

“Kholifah Umar bin Al-Khotthob rodhiyallohu memerintahkan Ubay bin Ka’b dan Tamim ad-Dari rodhiyallohu anhuma untuk mengimami kaum muslimin pada sholat malam di bulan Ramadhan. (Ketika itu) Imam membaca Al-Qur’an sampai 200 ayat (dalam 1 rakaat), sampai-sampai kami bertelekan (bersandar) pada sebuah tongkat karena lamanya berdiri. Dan tidaklah kami selesai dari sholat, melainkan selesai saat menjelang shubuh.”

(Al-Muwatha’, [1/341] dan Ma’rifah As-Sunan wal Atsar, [4/208) )

Abdullah bin Abi Bakr rohimahulloh juga pernah berkata: 

“Aku mendengar ayahku mengatakan: “Kami dahulu begitu selesai dari melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan, para pelayan pun segera mempersiapkan makanan sahur, karena kuatir akan masuk waktu shubuh’.” (Syu’abul Iman, 3/177) 

Baca juga  Apa Itu Bersyukur? Ini Dia Ceramah Singkat Tentang Bersyukur

Nafi’ bin Umar bin Abdillah rohimahulloh juga pernah berkata:

“Aku mendengar Ibnu Abi Mulaikah mengatakan: “Dahulu aku mengimami manusia pada bulan Ramadhan, maka akupun membaca surat Al-Fathir dan yang semisalnya pada 1 rakaat. Tidak ada berita yang sampai kepadaku, bahwa ada satu orang jamaah merasa keberatan dengan yang demikian’.” (Mushonnaf Ibni Abi Syaibah, 2/392) 

Abul Asyhab rohimahulloh mengatakan: 

“Dahulu Abu Raja’ (salah seorang imam dalam sholat Tarowih) mengkhatamkan Al-Qur’an bersama kami dalam shalat malam di bulan Ramadhan pada setiap 10 malam.” (Hilyatul Auliyar, 2/306) 

Imron bin Hudair rahimahullah mengatakan: 

“Dahulu Abu Mijlas melaksanakan sholat malam di sebuah perkapungan di bulan Ramadhan, dengan mengkhatamkan al-Qur’an pada setiap tujuh malam.” (Mushonnaf Ibni Abi Syaibah, 2/162) 

Abdurrahman bin Hurmuz rohimahulloh berkata: 

“Dahulu para imam sholat tarowih biasa membaca surat Al-Baqarah untuk delapan rakaat. Ketika para imam tersebut menjadikan surat Al-Baqarah untuk 12 rakaat, maka manusia pun menilai bahwa para imam telah meringankan untuk mereka.” (Mushonnaf Abdirrozzaq Ash-Shon’ani, 4/262)

Baca juga  Survei Indikator Sebut Kepuasan Terhadap Presiden Menurun

Demikianlah beberapa riwayat yang menjelaskan tentang semangat para Salafus Sholih dalam melaksanakan Sholat Tarowih. Dan sebenarnya, masih banyak yang lainnya.

Lalu lihatlah dan bandingkanlah dengan sholat Tarowih kita di jaman sekarang ini. 

Tentu, sangatlah jauh berbeda. Dan sungguh, sholat Tarowih kita, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan sholat Tarowih mereka.

Karena itu, mari kita benahi sholat Tarowih kita semampu kita. Dan bersungguh-sungguh lah ibadah di bulan Ramadhan ini. Karena kesempatan ibadah di bulan Ramadhan seperti sekarang ini, belum tentu kita peroleh pada tahun-tahun yang akan datang.

Dan kita memohon kepada Alloh ta’ala, agar memberikan taufiq-Nya kepada kita, agar kita Istiqomah dan bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Alloh, hingga kita kembali kepada-Nya. (Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *